Pada tahun 1935, Samuel Zweimer seorang Yahudi yang sekaligus menjabat sebagai direktur organisasi misi Kristen, menyampaikan pernyataan fenomenal dalam sebuah konferensi misionaris yang dilaksanakan di kota Quds dalam pernyataannya dia mengatakan bahwa “Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslimin sebagai seorang Kristen, namun mengeluarkan seorang Muslim dari Islam agar menjadi orang yang tidak berakhlaq sebagaimana seorang Muslim. Tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsu.” Senada dengan itu, William Ewart GladStones, mantan perdana menteri Inggris yang menjabat selama empat periode pemerintahan sejak 1868 sampai dengan 1894, juga mengatakan hal yang sama, “Percuma memerangi umat Islam, kita tidak akan mampu menguasainya selama di dada pemuda-pemuda Islam Al-Qur’an masih bergelora. Tugas kita kini adalah mencabut Al-Qur’an dari hati mereka, dengan begitu kita baru akan menang dan menguasai mereka”.
Pernyataan dari dua tokoh musuh Islam ini bukan tidak berdasar, akan tetapi pernyataan mereka merupakan manifestasi dari penelitian dan perenungan panjang yang telah mereka lakukan untuk mengetahui rahasia yang menyebabkan kekalahan demi kekalahan yang menimpa mereka dalam perang-perang yang mereka lalui melawan tentara kaum muslimin. Disebutkan dalam kitab Bidayah Wan Nihayah sub bab Pertanyaan Heraklius Tentang Rahasia Kekalahan Pasukan Romawi, Heraklius bertanya kepada para pasukannya yang kalah perang,”Celakalah kalian, beritahukan kepadaku tentang musuh yang kalian perangi. Bukankah mereka adalah manusia sama seperti kalian?” Mereka para pasukan romawi menjawab “Ya!” Heraklius kembali bertanya, “Apakah jumlah kalian lebih banyak daripada jumlah mereka atau sebaliknya?” Mereka menjawab, “Jumlah kami lebih banyak berlipat ganda dari jumlah mereka di setiap tempat. “Heraklius bertanya lagi, “Jadi kenapa kalian kalah?” Salah seorang yang dituakan dari pasukan menjawab, “Kami kalah disebabkan mereka shalat di malam hari, berpuasa di siang hari, mereka menepati janji, mengajak kepada perbuatan ma’ruf mencegah perbuatan mungkar dan saling jujur sesama mereka. Sementara kita gemar meminum khamr, berzina, mengerjakan segala yang haram, menyalahi janji, menjarah harta, berbuat kezaliman, menyuruh kepada kemungkaran, melarang dari apa-apa yang diridhai Allah dan selalu berbuat kerusakan di bumi.” Mendengar jawaban teserbut Heraklius berkata,”Engkau telah berkata benar”. Berdasarkan data dan referensi tersebut serta pengalaman panjangnya melawan tentara Islam Raja Louis XI kemudian membuat taktik baru bukan lagi berupa penyerangan fisik, akan tetapi dengan mengirimkan putera-putera terbaik mereka untuk mempelajari Islam di kota Makkah. Tujuan mereka adalah untuk memahami ilmu Tafsir, hadist, dan berbagai khazanah ilmu Islam untuk mencari tahu titik kelemahan umat Islam sehingga dapat mereka kuasai.
Sekarang mari kita lihat beberapa contoh dari program-program yang mereka buat untuk merusak pemuda dan pemudi Islam. Program-program yang sedikit demi sedikit berhasil mereka jalankan untuk mendangkalkan moral dan aqidah kaum muslimin. Program tersebut secara umum meliputi:
- Fun (Hiburan)
Pernahkah kita melintasi pusat warung-warung internet yang menyediakan fasilitas game online? Disana kita akan mendapati para pengunjung mulai dari anak-anak, remaja, sampai pemuda memenuhi tempat tersebut. Mayoritas mereka adalah para pelajar yang rela menghabiskan waktunya dari pagi sampai pagi kembali hanya untuk bermain game. Mereka bahkan rela membolos bersama dengan teman-temannya demi memperturutkan hobi mereka. Tribun techno merilis berita yang cukup mengagetkan ada 25 juta orang Indonesia doyan main game online (Jumat, 31 Januari 2014) dalam berita tersebut dituliskan bahwa pertumbuhan pengguna game online mengalami peningkatan dari 5%-10% setiap tahunnya. Lambat namun pasti hal ini akan menjadi bom waktu penyebab kemunduran besar bagi bangsa kita dengan generasi produktif yang tidak terarah potensinya pada tempat yang tepat. Tumbuh suburnya industri hiburan dalam bentuk game ini menujukkan suksesnya agenda musuh untuk mendangkalkan potensi besar yang dimiliki oleh pemuda kita dengan membuat generasi ummat islam meninggalkan yang penting untuk sesuatu yang sia-sia.
- Fashion
Krisis figure dan teladan menyeret pemuda islam larut dan tenggelam pada gaya dan budaya yang jauh dari nilai-nilai moralitas Islam. Kita bisa melihat betapa pemuda islam latah mengikuti gaya hidup dan budaya yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sebut saja dari gaya berpakaian tapi telanjang layaknya tarzan yang tinggal di hutan rimba yang ditampilkan oleh wanita-wanita barat. Pakaian yang hanya pantas digunakan di dalam rumah tanpa rasa malu mereka gunakan dan pamerkan di depan umum dan dengan penuh kebanggaan mereka katakan “Inilah pakaian modern”. Karena digunakan dan dijadikan fashion atau gaya hidup oleh artis-artis barat maka para penggemarnya pun dari berbagai kalangan termaksud pemudi islam membuang rasa malu mereka dan ikut-ikutan berpenampilan seperti tarzan-tarzan tersebut.
- Film (Tontonan)
Apa yang anda rasakan dan akan anda lakukan jika di dalam rumah anda sendirii masuk laki-laki dan perempuan asing yang anda tidak kenal tanpa malu-malu berpelukan, berciuman, bahkan beradegan layaknya suami istri di depan anda. Sebagai seseorang yang sehat hati dan fikirannya pasti anda risih, marah bahkan mengusir mereka. Anda melakukan itu karena hati nurani anda menolak untuk hal itu terjadi. Namun, bagaimana jika anda melihat hal tersebut di dalam film-film di layar tv di rumah anda? Apakah anda risih, marah, nurani anda menolak hingga memadamkan tv anda? Mungkin awalnya iya akan tetapi lambat laut rasa risih dan marah akan berubah menjadi senang dan terhibur dari tayangan-tayangan racun tersebut. Betapa banyak film-film yang ada di layar kaca masyarakat kita sekarang yang mempropagandakan free-sex mempertontonkan perzinahan dan disaksikan dengan suka cita, senyum dan tawa, sensitifitas kita dikikis sedikit demi sedikit hingga keimanan kaum muslimin menipis tergerus oleh tanyangan racun tersebut. (Bersambung)
Penulis : Wardianto (Ang. Dept. HUMAS PP LIDMI)
Jangan gentar, kita terus kobarkan nur Islam, sehingga agama Allah berjaya di persada. “Mereka berkehendak untuk memadamkan cahaya Allah melalui mulut-mulut mereka. Padahal Allah berkehendak menyempurnakan nur agama-Nya kendati orang-orang kafir membencinya.” Dan terbukti, Amerika dan Eropa sama berbondong-bondong masuk Islam. Banyak gereja mereka yang dijual, kemudian oleh kaum Muslimin dijadikan masjid. Horas…terbukti tetap menang Gusti Allah.