Musibah berdasarkan KBBI adalah Kejadian (Peristiwa) yang menimpa, malapetaka atau Bencana. Sedangkan kalau dilihat dari Al Qur’an maka di dapati sekitar 77 kata musibah dalam Al Qur’an dan tersebar di 27 surah dan 56 ayat yang didalamnya memiliki makna yang saling terkait satu sama lain. Sedangkan kalau kita merujuk di kitab kitab Bahasa arab maka di dapati Musibah berasal dari kata Ashaaba, Yushiibu, Mushiibatan yang berarti segala yang menimpa pada sesuatu baik berupa kesenangan maupun kesusahan.
Pada umumnya manusia memahami bahwa musibah identik kepada hal – hal yang tidak disenangi oleh manusia ketika datang kebadanya baik kepada personal maupun kepada masyarakat secara umum, baik kepada wilayah yang kecil maupun dalam skala global. Namun dari penjelasan makna diatas bahwa musibah itu apapun yang menimpa itu semua bisa menjadi musibah baik kesenangan maupun kesusahan.
Hakikat musibah yang sesungguhya dapat dibagi menjadi 2 bagian, diantaranya adalah musibah di dunia dan musibah di akhirat. Musibah didunia bisa di lihat dari banyaknya bencana – bencana yang terjadi baik itu banjir, longsor, gempa bumi, tsunami, termasuk wabah pendemi virus corona yang sekarang tersebar di berbagai dunia karena hal ini dapat memberikan kesusahan kepada personal, masyarakat, wilayah maupun secara global. Musibah didunia ini dampaknya hanya bisa di rasakan selama didunia. Adapun musibah diakhirat maka ini sangat berkaitan dengan sikap dari setiap manusia terhadap musibah – musibah yang datang dari Allah subahanahu Wata’ala di dunia ini. Musibah diakhirat ketika Allah subahanahu Wata’ala memasukan seorang manusia kedalam NerakaNya, Naudzubillah min dzalik.
Allah sedikit memberikan gambaran kepada kita semua bahwa diantara bentuk musibah dalam Al Qur’an. Allah sebut di QS. Al Baqarah : 155 dan 156 yang terjemahannya adalah :”Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah – buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang – orang yang sabar. (yaitu) orang – orang yang apabila di timpa musibah , mereka mengucapkan Innalillahi wainna ilaihi rajiun. ` Jadi rasa takut, rasa lapar, kekurangan harta, jiwa dan kekurangan buah buahan itu juga bagian dari musibah yang menimpa manusia. Itu bagian yang dirasakan oleh manusia di dunia ini. tentu kita melihat ketika terjadi banyak bencana di negeri kita bahkan di dunia, maka seketika banyak manusia ketakutan untuk mati, ketakutan untuk miskin, ketakutan tidak dapat makan lagi dan seterusnya. Termasuk hari ini kita melihat datangnya virus corona ini membuat banyak manusia memunculkan rasa takut mereka terhadap kematian, rasa takut mereka terhadap kekurangan ekonomi, rasa takut mereka terhadap kelaparan dan lain sebagainya. Hal ini bukti nyata bahwa sekarang manusia tertimpah musibah. Bukan hanya secara personal tapi bahkan sampai lingkup negara kita.
Namun jika di pandang dari segi musibah akhirat maka hal ini sangat berkaitan dengan sikap seorang muslim terhadap musibah tersebut. Karena hal ini berkaitan dengan balasan yang akan di dapatkan di akhirat kelak. Yakni apakah syurga Allah atau malah mendapat neraka Allah dan ini adalah musibah terbesar yang didapatkan oleh manusia.
Maka bagaimana sebenarnya sikap kita sebagai seorang muslim memandang musibah yang datang dari Allah. Kita kembali mengangkat firman Allah di QS. Al Baqarah : 155 dan 156 yang terjemahannya adalah :”Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah – buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang – orang yang sabar. (yaitu) orang – orang yang apabila di timpa musibah , mereka mengucapkan Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Mereka itulah yang mendapatkan petunjuk keberkan yang sempurna dan rahmat dari Allah dan mereka itulah orang – orang yang mendapatkan petunjuk.
Dari hal ini maka sikap seorang mukmin terhadap musibah yang datang dari Allah dan musibah tersebut akan berdampak pada musibah akhiranya adalah sebagai berikut :
- Menyakini bahwa musibah tersebut adalah takdir dari Allah subahanahu Wataala sebagaimana Allah sebut dalam firmaNya QS. At taghabun : 11 yang terjemahannya : “tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah maha mengetahuisegala sesuatu. Pendemi virus corona ini, walaupun banyak yang mengatakan bahwa virus ini d buat dari manusia manusia, namun bagi kita seorang mukmin tetap harus di nyakini bahwa virus corona ini datang dari Allah.
- Senantiasa bersabar terhadap musibah tersebut. Sebagaimana yang disebutkan tadi dalam Al Qur’an QS. Al Baqarah : “…..Dan berikanlah berita gembira kepada orang – orang yang sabar. (yaitu) orang – orang yang apabila di timpa musibah , mereka mengucapkan Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Mereka itulah yang mendapatkan petunjuk keberkan yang sempurna dan rahmat dari Allah dan mereka itulah orang – orang yang mendapatkan petunjuk. Sikap sabar harus senantiasa di munculkan oleh setiap mukmin. Dan menyakini bahwa musibah ini dari allah dan juga akan kembali kepada Allah. Tugas kita adalah bersabar terhadapnya.
- Berharap pahala dari ujian yang menimpa. Nabi shallalahu alaihi wasallam bersabda yang terjemahnnya : “tidaklah seorang muslim tertimpa sesuatu kelelahan, atau penyakit, atau kekhawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainyamelainkan Allah akan menghapus kesalahan – kesalahanya karenanya”. (HR. Bukhari Muslim) dan dalam hadits lain rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda : “barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, maka Allah akan memberinya musibah.” (HR. Bukhari). Dari musibah yang sekarang kita hadapi ini maka kita berhadap ini sebagai ladang pahala bagi kita semua, karena mau atau tidak hal ini telah terjadi dan itu bagian dari ujian bagi kita semua.
- Perbanyak muhasah diri. Memperbanyak intropeksi diri adalah bagian terpenting yang harus dilakukan oleh setiap mukmin ketika musibah datang kepanya. Allah subhanahu wataala berfirman dalam QS. Asy Syura’ : 30 yang terjemahannya : “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan – kesalahanmu). Hendanya dengan fenomena pendemi virus corona ini, menjadikan kita lebih banyak mengingat – ingat kesahalan yang telah kita lakukan. Boleh jadi virus ini muncul karana banyaknya kelalaian yang kita lakukan, banyaknya maksiat yang kita lakukan, banyaknya erintah Allah yang kita tinggalkan. Maka itu banyak banyak lah melihat – lihat kesahalan diri kita. Dan berusaha memperbaiki apa yang menjadi kesalahan kita.
- Banyak bertaubat kepada Allah. Sungguh Allah mencintai hambanyanya yang senantiasa bertaubat kepadanya. Tentu kesalahan itu pasti ada, namun Allah juga telah menyiapkan bagaimana cara mengahapus kesalahan tersebut yakni dengan bertaubat kepadanya.
- Banyak berdoa kepada Allah. Semoga musibah ini cepat berlalu dan diberikan ganti yang lebih baik. Do’a adalah senjata utama kaum mukminin. Karena semua yang terjadi datang dari Allah, pun juga kita harus meminta kepada Allah perihal agar musibah ini dicabut oleh Allah.
Inilah beberasa sikap orang mukmin yang harus kita tanamkan pada diri kita, terutama bagi para aktivis dakwah. Jangan sampai hal ini hilang dari diri kita. Semoga pendemi virus corona ini menjadikan kita semakin bertakwah kepada Allah subhanahu wata’ala. Kita tau akhir dari musibah di dunia ini adalah kematian, namun kematian bukanlah akhir dari musibah di akhirat melaikan awal dari musibah terbesar diakhirat kelak, maka mari kita berusaha agar terhidar dari musibah yang sangat besar yakni terhidar dari musibah mamasuki neraka Allah subhanahu Wata’ala. Dan semoga kita semua dimasukkan kedalam Syurganya. Aamiin. Barakallahu Fiikum. Allahu ‘alam bis shawab.
Hamri Muin.
ketua Umum Lidmi