Sebuah lembaga dakwah kampus (LDK) yang menjalankan agenda dakwahnya dengan tidak terarah dan hanya diadobsi dari kepengurusan LDK sebelumnya tanpa melakukan analisis kebutuhan maka LDK tersebut akan sulit untuk berkembang menjadi LDK yang lebih mandiri dan professional. Perkembangan aktivitas dakwah di kampus bersifat dinamis sehingga dibutuhkan perencanaan yang matang dan berkelanjutan. Kemajuan dakwah sebuah LDK sangat dipengaruhi oleh sejauh mana pengurus LDK mempersiapkan agenda dakwahnya dengan matang. Pengurus LDK tidak boleh menjalankan LDK dengan modal semangat saja dan sekedar melepaskan kewajiban saja. Namun pengurus LDK harus menjalankan LDK dengan perencanaan yang matang dan berkelanjutan. Oleh karena itu, lembaga dakwah kampus harus memiliki perencanaan mulai dari perencanaan tahunan, tiga tahunan, lima tahunan bahkan perencanaan satu dekade. Perencanaan tersebut tergantung kondisi LDK, sebuah LDK yang masih baru biasanya sulit memikirkan perencanaan jangka panjang maka cukup merencanakan agenda dakwah tahunan. Adapun LDK yang telah matang maka harus merencanakan agenda dakwahnya lebih dari tiga tahun mendatang. Jadi perencanaan LDK disesuaikan dengan kondisi masing-masing LDK.
Seorang ahli perencana bernama Leon Trotsky berkata “if we had more time to disscussion, we should probably have made a great many more mistakes”. Beliau bermaksud menyampaikan pesan bahwa dalam merencanakan pun tidak perlu dibuat detail sekali, yang terpenting adalah arah dan jalur yang digunakan. Biarkan perencanaan itu berkembang dalam pelaksanaannya, karena banyak sekali variabel yang mungkin terjadi dalam perjalanan implementasi perencanaan, selain itu semakin lama kita berdiskusi tentang perencanaan, akan semakin banyak variabel yang bisa membuat kita menjadi berkutat di perencanaan tanpa memikirkan implementasi yang akan terjadi. Oleh karena itu, sebuah LDK tidak perlu membuat perencanaan yang terlalu kompleks sehingga sulit dipahami dan diterapkan. LDK cukup membuat perencanaan dalam bahasa global agar penerus kita bisa banyak berkreasi tanpa terkotak-kotak dengan pemikiran kita yang belum tentu cocok dengan kondisi yang akan datang.
Seorang Oleh karena itu, setiap LDK harus memiliki grand desain dakwah yang akan menjadi pedoman gerakan dakwah kampus. Grand desain LDK merupakan gambaran umum mengenai pola dan arah gerak LDK di beberapa tahun mendatang. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, jangka waktu perencanaan harus sesuai dengan kemampuan LDK, bisa satu tahun atau 3 tahun mendatang, dikembalikan ke kondisi dan kemampuan LDK pada masing-masing kampus. Dalam membuat grand desain dakwah kampus dimulai dari analisis kondisi LDK kemudian penentuan visi misi dilanjutkan dengan penjabaran misi yang akan menghasilkan program kerja untuk setiap departemen atau biro. Dengan adanya grand desain LDK maka diharapkan dakwah dapat berjalan terus disetiap tahunannya (sustainability development) dan generasi-generasi pelanjut LDK mampu memahami arah perjuangan dakwah LDK yang diembannya
Syamsir Abu Kholid