LIDMI (23/10/2016) Kegiatan Dialog Intelektual dengan tema Sekularisme: Antara Paradigma Inklusif dan Deideologisasi Religi sukses dilaksanakan pada Kamis 18 Muharram 1438 H / 20 Oktober 2016 M yang lalu. Dimoderatori oleh salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum sekaligus pengurus LD AsySyari’ah MPM FH UH, kegiatan berjalan dengan lancar mulai dari pukul 16.00 sampai dengan 17.30 waktu setempat.
Kegiatan yang diharapkan mampu memberikan pencerahan, meningkatkan syiar dan menginspirasi inovasi dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan dakwah ini, menghadikan Ust. Syamsuar Hamka, S.Pd., M.Pd.I, Alumni pemikiran Islam pada studi S2-nya di Universitas Ibnu Khaldun, sekaligus ketua bidang Kajian Srategis LIDMI, yang mengupas materi sekularisme dengan begitu piawai. Menurutnya Sekulerisme adalah paham yang lahir dari peradaban barat, sehingga tidak serta merta harus diambil dan dikembangkan di dunia pemikiran islam. Karena itu lawan dari sekulerisasi adalah Islamisasi. Selain itu beliau juga menjelaskan beberapa problem ilmu sekuler yang menghasilkan jawaban ganda. Misalnya manusia pertama menurut sains adalah makhluk hominid (sejenis kera) dan menurut agama adalah Nabi Adam. Dan itu dibiarkan tanpa penetapan dan penyelesaian. Karena itu menurutnya, “ilmu harus dibangun di atas paradigma tauhid. Ilmu harus dibingkai oleh agama, agar tidak menghasilkan ilmuwan sekuler”, tandasnya.
Kegiatan ini dihadiri tidak kurang dari 40 orang mahasiswa (laki-laki) dari berbagai jurusan, fakultas, dan organisasi yang menghadiri kegiatan terlihat begitu antusias menyimak materi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada sesi tanya-jawab. Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan plakat kepada pemateri oleh perwakilan majelis syura UKM LDM al-Adab FIB Unhas dan foto bersama pemateri dan panitia pelaksana.(sym)