KENDARI – Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Ulul Albaab Universitas Halu Oleo (UHO) sukses menggelar dan membakar semangat mahasiswa UHO lewat kegiatan Seminar Pemuda dan Peradaban dengan tema : Revitalisasi Pemuda Pengukir Peradaban, Back to Al-Qur’an dengan menghadirkan 263 mahasiswa yang bertempat di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHO (16/12/2023).
Dewan Pembina LDK Ulul Albaab UHO, Prof. Dr. Ir. H. Laode Muh. Aslan, M.Sc dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemuda adalah calon pemimpin kedepannya. Sejak kecil mereka harus dibimbing dan dibina dengan Al-Qur’an.
“Mahasiswa yang sudah baik mengajinya, berprestasi dan baik akhlaknya harus mengajak mahasiswa lainnya yang belum baik bacaan Al-Qur’annya,” ujar Dekan FPIK UHO Periode 2007 – 2015 tersebut.
Beliau juga mengharapkan agar pengurus LDK Ulul Albaab UHO dapat menyelenggarakan kegiatan kepemudaan di fakultas-fakultas dan mengajak mahasiswa untuk sholat dan belajar ngaji.
Wally Abdian menerangkan bahwa latarbelakang kemerdekaan negara Indonesia didasari oleh perjuangan para pemuda. Para pemuda harus memanfaatkan masa mudanya dengan baik sebelum datang masa tuanya.
“Sama halnya dengan pemuda muslim yang memimpin kaum muslimin untuk memerangi kaum kafir di muka Bumi. Kisah fenomenal pemuda bernama Sultan Muhammad Alfatih yang menaklukkan Konstantinopel dan kisah Shalahuddin Al Ayyubi yang merebut kembali tanah Baitul Maqdis dari tangan Pasukan Salib. Peristiwa ini harus membakar semangat para pemuda saat ini untuk menerapkan Peradaban Madani,” terang Ketua Umum LDK Ulul Albaab UHO.
Kegiatan Seminar Pemuda dan Peradaban dimeriahkan oleh pemateri yang luar biasa seperti bapak Prof. Dr. Ida Usman, M.Si dan Ustadz Mohammad Rais, S.Pi., M.Si
“Di era digital 5.0, para pemuda harus bisa memanfaatkan dan mempelajari teknologi dengan baik. Misalkan saja HP Android, jika tidak digunakan dengan baik maka media tersebut akan mencelakakan penggunanya,” ucap Prof. Dr. Ida Usman, M.Si dalam menyampaikan materinya.
Dekan FMIPA UHO tersebut menambahkan bahwa pemuda adalah agent of change.
“Salah satu fungsi mahasiswa adalah agent of change. Artinya, pemuda harus bisa membawa perubahan dari hal yang kurang baik menjadi hal yang baik dan bermanfaat,” ujarnya.
Suasana kegiatan Seminar Pemuda dan Peradaban semakin menarik dan meriah lewat penyampaian materi Ustadz Mohammad Rais, S.Pi., M.Si yang merupakan Pembina Generasi Muda Kota Kendari.
“Generasi terbaik umat muslim adalah adalah masa Rasulullah dan para sahabatnya. Pemuda pada saat itu semangat dalam membela agama Islam dan berupaya untuk menguasai dunia,” ungkap Dosen Universitas Muhammadiyah Kendari tersebut.
Ustadz Mohammad Rais juga mengingatkan kita bahwa kehidupan generasi muda saat ini sangat miris. Banyak pemuda yang hura-hura, pacaran bahkan berbuat zina walau di tempat umum. Dan solusi agar pemuda bisa tersadarkan adalah dengan Al-Qur’an.
“Al-Qur’an adalah inspirasi hidup kita dan teknologi harus diatur dan digunakan dalam perspektif Islam,” terang pemateri kedua tersebut.
Suasana kegiatan mulai berubah ketika penyampaian orasi Palestina dan tampilan kondisi Palestina saat ini. Peserta terharu dan bersedih dengan kondisi kaum Muslimin di Palestina. Melalui kesempatan ini, panitia kegiatan mengadakan open donasi untuk disalurkan ke Palestina
Di akhir sesi kegiatan Seminar Pemuda dan Peradaban, panitia membentuk kelompok belajar Al-Qur’an dari peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Laporan : Humas LDK Ulul Albaab UHO