Lidmi.or.id, PD SINJAI – Kabar gembira datang dari suatu tempat di Indonesia sebuah wilayah yang konon kaya akan sumber daya alam, meski warganya masih kesulitan mencari air bersih saat musim kemarau.
Sebuah proyek ambisius baru saja diumumkan oleh pihak terkait : pembukaan tambang besar-besaran di atas lahan yang disinyalir merupakan sumber mata air utama desa.
Proyek ini digadang-gadang sebagai langkah maju menuju kesejahteraan rakyat, meskipun belum jelas apakah kesejahteraan itu berupa emas batangan atau sekadar debu batuan hasil galian.
Warga Sambut dengan Tepuk Tangan (dan Botol Air Kosong)
“Saya dukung penuh,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
“Selama ini kami kesulitan air karena sumber air mulai mengering. Dengan adanya tambang, mungkin kami bisa lihat langsung ke mana air itu pergi.”
Warga lain bahkan mulai melatih diri hidup tanpa air bersih, dengan cara membatasi mandi hanya dua kali seminggu dan menggunakan air bekas cucian beras untuk mencuci piring.
Ekonomi Akan Maju, tapi Jalan Menuju Desa Mulai Amblas
Menurut narasumber dari lembaga penelitian yang juga tidak ingin disebutkan identitasnya, pembukaan tambang akan meningkatkan aktivitas ekonomi lokal.
“Warung-warung akan ramai lagi, bukan karena ada acara hajatan, tapi karena truk-truk tambang singgah beli rokok dan pulsa,” katanya.
Namun ia juga menyoroti risiko seperti kerusakan lingkungan, pencemaran sungai, serta hilangnya lahan pertanian yang selama ini menjadi tumpuan hidup warga.
LSM dan Akademisi Ikutan Bicara
Beberapa aktivis lingkungan dan akademisi turut memberikan tanggapan. Salah satunya menyampaikan keprihatinan soal prosedur yang terkesan terburu-buru.
“Studi dampak lingkungan? Katanya sudah dibuat. Cuma entah di mana. Mungkin tersimpan rapi di laci meja rapat, bersama formulir izin yang ditandatangani dengan tinta habis expired.”
Pemerintah: “Ini Masih Tahap Wacana”
Saat dikonfirmasi, pihak berwenang menyatakan bahwa proyek ini masih dalam tahap wacana. Namun sayangnya, pohon-pohon di lokasi rencana tambang sudah mulai bertanya-tanya nasib mereka.
Ketua PD Lidmi Sinjai