DONGGALA – Delegasi pertama relawan Lidmi Peduli tiba di posko pengungsian yang akan dibina bersama NGO LAZIS Wahdah, tepatnya di Desa Limboro, Kec. Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Jumat (12/10/2018).
Setiba di lokasi, tim segera membuat tenda dan kemudian melaksanakan shalat Maghrib secara berjamaah, dilanjutkan dengan pengajian perdana bersama anak-anak di posko pengungsian.
Menurut Andi Rahman (43), tokoh pemuda setempat, semenjak terjadinya gempa, anak-anak yg ada di tiga desa mulai putus sekolah.
Dia melanjutkan, anak-anak awalnya mengaji di kampung, setelah gempa mereka trauma sehingga bisa melupakan bacaan Alqurannya, termasuk hafalan Alquran.
“Kami bersyukur ada adik-adik (Relawan LIDMI, Pen), sehingga mereka bisa kembali mengaji sebagaimana biasa sehingga traumanya bisa hilang,” ungkapnya.
Kondisi posko pengungsian ramai ibarat pasar malam. Cuman sayang, karena musholla yang digunakan untuk shalat dan pengajian yang akan dimulai oleh relawan LIDMI, tidak memiliki penerangan dan pengeras suara. Sehingga sedikit menyulitkan untuk beribadah, termasuk untuk mengumandangkan adzan.
Maka kami mengharapkan bantuan dari netizen sekalian untuk bisa membersamai kami untuk membuat musholla darurat yang layak dilengkapi dengan penerangan, pengeras suara, Alquran dan Iqra untuk program pengajian (TK/TPA).
Salurkan donasi anda melalui rekening 073 371 734 4 (BNI Syariah), atas nama Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia. Konfirmasi transfer ke nomor 085 395 269 559. Syukran wa jazakallahu khayran. (*RH)