DONGGALA – Trauma Healing (TH) gabungan digelar oleh relawan Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI) dan Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Polda Sulbar) di Pantai Parampuana, Desa Towale, Kabupaten Donggala, SUL-TENG, Sabtu (20/10/2018).
TH gabungan ini juga merangkul Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar serta Relawan Peduli Dakwah.
TH ini diikuti oleh puluhan anak-anak korban Gempa dan tsunami yang menghuni Posko Pengungsian di Jalan Trans Sulawesi km8 Kabupaten Donggala.
Diantara rangkaian kegiatannya adalah permainan anak, pembagian paket ceria dan makanan ringan, serta agenda lainnya.
Sulaeman selaku tim TH Polda Sulbar mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk pemulihan psikologis anak-anak yg terkena dampak bencana gempa dan tsunami.
“Alhamdulillah ada adik-adik mahasiswa dari LIDMI, serta Dai Dakwah Peduli yang berkombinasi bersama satuan kami. Kombinasi ini menjadi ajang sharing bagi kita atas teknik-teknik TH yang dimiliki masing-masing lembaga,” tuturnya.
Pria kelahiran Makassar 31 tahun yang lalu ini menambahkan, hadirnya relawan dari berbagai organisasi ini menjadi faktor pemercepat pulihnya Psikologi anak-anak korban Gempa.
“Kita bersyukur bahwa ini semua murni panggilan jiwa, kita tidak melihat dari kelompok mana, karena dari kombinasi ini, kita mendapat pengalaman yang luas, untuk komunikasi bersama karena memiliki tujuan yang sama,” ujarnya.
Relawan Lidmi Peduli, Andi Reski Febriawan mengatakan, memasuki pekan ketiga pasca gempa, anak-anak di posko pengungsian tersebut telah mengalami perubahan yang positif.
“Tiap hari kami hibur dengan Sekolah Ceria dan pengajian Iqro’ atau Alquran. Alhamdulillah mereka kembali semangat belajar dan bermain walaupun masih menghuni tenda pengungsian,” pungkasnya.
Pada posko pengungsian yang berisi 1.873 jiwa ini, LIDMI menjalankan beberapa program diantaranya adalah Sekolah Ceria, Bakti Lingkungan, Pembelajaran Alquran, Tausiyah Rutin, Pembinaan remaja dan program lainnya. ()