Liputan Ekslusif : Mengenal Lidmi Lebih Dalam | Bagian 2
Lidmi.or.id, MAKASSAR – Pimpinan Daerah (PD) Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (Lidmi) Makassar bersama Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Kota Makassar sukses menggelar Gerakan Ramadan Mahasiswa 1446 H (GEN Mahasiswa 1446 H).
Acara yang bertajuk “Ramadan Core Mahasiswa” ini digelar di Masjid Ulil Albab Universitas Negeri Makassar (UNM) Parang Tambung, Ahad (16/3), bertepatan dengan 16 Ramadan 1446 H.
Program ini dihadiri peserta dari berbagai kalangan : mahasiswa, pengurus LDK, hingga masyarakat umum, yang sebagian besar secara konsisten mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
GEN Ramadan 1446 H ini menegaskan komitmen kolaborasi dakwah kampus dalam membangun semangat keislaman di kalangan generasi muda.
Dalam sambutannya, sohib Muhammad Khaidir, S.Pd., Sekretaris PD Lidmi Makassar, mengapresiasi sinergi antar-LDK di tengah dinamika tantangan dakwah yang kian kompleks.
“Program ini hadir sebagai upaya memperkuat pemahaman mahasiswa tentang esensi Ramadan, sekaligus menyiapkan mental spiritual untuk menghadapi ujian di akhir bulan suci hingga meraih fitrah di Hari Raya,” ujarnya.
Acara resmi dibuka oleh sohib Muhammad Faisal Fathori, S.Kel., Wakil Ketua Umum Lidmi Pusat, yang menekankan pentingnya momentum Ramadan sebagai fase transformasi diri.
“Ramadan bukan hanya tentang puasa dan tarawih, tapi juga laboratorium pembentukan karakter muslim yang produktif, baik dalam ibadah maupun pengabdian sosial. LDK harus menjadi garda terdepan dalam mewadahi mahasiswa belajar Al-Qur’an dan keislaman secara intensif,” tegasnya.

Roadmap Meraih Fitrah : Konsistensi Ibadah di 10 Malam Terakhir
Narasumber pertama, Ustadz Arfan Arifuddin, S.S., M.Ag., Ketua Dewan Syariah Lidmi Pusat, mengurai strategi meraih Lailatul Qadr melalui konsistensi ibadah.
“Jika di awal Ramadan kita belum maksimal, jangan putus asa. Sepuluh malam terakhir adalah kesempatan emas untuk mengejar pahala berlipat. Perbanyak qiyamul lail, tadarus, dan sedekah,” paparnya.
Ia mengingatkan bahwa ampunan Allah terbuka lebar bagi yang bersungguh-sungguh, meski ibadahnya “terlambat” dimulai.
After Ramadan Goals : Menjadi Muslim Keren dengan Ikhlas dan Ilmu
Sesi kedua diisi oleh Dr. Askar Yaman, S.Pd., M.Pd., pakar parenting dan pendidikan Islam, yang menekankan pentingnya menjaga keistiqamahan pasca-Ramadan.
“Kerennya seorang muslim bukan diukur oleh gaya, tapi ketakwaan yang konsisten. Ikhlas dan sesuai syariat adalah kunci agar ibadah tidak sekadar ritual,” tuturnya.
Ia juga membagikan tips mengelola godaan post-Ramadan slump, seperti membangun komunitas positif dan menetapkan target ibadah harian.

Manajemen Waktu ala Gen Z : Produktif dengan Konsistensi, Bukan Kesempurnaan
Ustadz Muhammad Ammar Naufal, S.Pd., M.Ed., Ph.D., Asisten Profesor UNM, membeberkan teknik manajemen waktu berbasis syariat untuk Gen Z.
“Rasulullah mengajarkan bahwa amal paling dicintai Allah adalah yang kontinu, sekalipun sedikit. Jangan terjebak pada target muluk, tapi fokus pada konsistensi,” ujarnya.
Ia mencontohkan pembagian waktu antara kuliah, dakwah, dan keluarga dengan prinsip priority quadrant, serta mendorong peserta memanfaatkan teknologi untuk produktivitas halal.
Konsolidasi Dakwah : LDK sebagai Episentrum Pembinaan Mahasiswa
Sebagai puncak acara, sohib Nasrul, S.Pd., M.Pd., Ketua PW Lidmi Sulsel, memimpin diskusi tertutup dengan pengurus LDK se-Kota Makassar.
“Keberadaan LDK harus menjadi rumah bagi mahasiswa yang haus ilmu agama. Kita perlu memperkuat program seperti mentoring Al-Qur’an, kajian tematik, dan aksi sosial yang berdampak luas,” ungkapnya.
Penutupan diisi dengan taujihah oleh Ustadz Abid Fauzan, S.Pd., M.Pd., salah satu pendiri Lidmi, yang mengingatkan agar lembaga dakwah tak sekadar jadi “event organizer”, tapi menjadi wasilah hidayah bagi generasi muda.
Acara kemudian ditutup dengan buka puasa bersama, diiringi doa untuk kesatuan umat dan kejayaan Islam.
GEN Mahasiswa 1446 H menjadi bukti bahwa kolaborasi dakwah kampus mampu menciptakan ruang belajar yang inspiratif, mengintegrasikan spiritualitas Ramadan dengan solusi atas tantangan kekinian.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).
Laporan : Panitia GEN Ramadan 1446 H
Editor : Lidmi Media Center (LMC News)