Tel Aviv – Amerika Serikat melalui Menteri luar negerinya Mike Pompeo kembali menegaskan bahwa pemindahan ibukota Israel ke Yerusalem 14 Mei 2018 berjalan sesuai kesepakatan.
Hal itu disampaikan pada Ahad (29/04/2018) saat kunjungan ke Israel membahas isu perpindahan kantor kedubes AS dan krisis Syiah Iran di Kawasan, lansir Aljazeera.
Keputusan tersebut memantik kemarahan kaum muslimin seluruh dunia yang menganggap baitul maqdis/ yerussalem adalah ibukota palestina dan kota suci ummat islam.
Bachtiar Nasir yang didaulat sebagai Ketua Koalisi Indonesia Pembebas Baitul Maqdis pada Silatnas Bela Baitul Maqdis di Hotel Bidakara mengatakan akan menggelar Aksi besar besaran menentang rencana AS tersebut.
“Kami atas nama Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis akan mendukung rencana aksi yang sebelumnya juga sudah diagendakan FPI dan Koalisi Pembebasan Al-Quds yang akan mengadakan aksi di depan Kedutaan Besar Amerika,” ujarnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu malam (25/04/2018).
Selain itu, Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustadz Zaitun Rasmin turut berkomentar melalui video pendek perihal pemindahan kedubes AS tersebut.
“Baitul maqdis memanggil kita semua, ummat islam, bahkan seluruh manusia yang masih punya hati nurani untuk membela palestina, membela baitul maqdis, membela Al Aqsha, dari tangan tangan durjana yang ingin menguasainya,” ujarnya.
Ketua Ulama dan Dai asia tenggara tersebut lebih jauh menghimbau dan menyemangati masyarakat agar berpihak pada Palestina khususnya Baitul Maqdis
“Karena itu, marilah sama sama hadir pada 11 Mei di Monas depan kedubes AS, dalam unjuk rasa sebesar besarnya untuk pembelaan baitul maqdis,” tukas ustadz yang biasa disapa UZR itu.
Reporter: Wahyuddin
Editor: Rustam Hafid
Masyaa Allah, insyaa Allah siap jihad fisabilillah