Pernah mendengar istilah APAR. APAR (Alat pemadam Api Ringan ) dikenal juga dengan istilah portable fire extinguisher. Alat pemadam api ini disebut portable karena bentuknya yang kecil dan praktis sehingga mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. APAR dapat berisi karbondioksida, foam AFF (Aqueous Film Forming), dan dry chemical powder. Ini hanya salah satu jenis alat pemadam kebakaran dan masih banyak lagi yang lain dengan sfesifikasi yang berbeda- beda. Pada intinya, APAR dan semacamnya, adalah alat yang digunakan untuk memadamkan si jago merah yang melalap Bangunan,hutan atau infrastruktur yang lainnya. Kebakaran yang terjadi kebanyakannya disebabkan karena kelalaian manusia diantaranya kompor gas yang meledak, hubungan pendek arus listrik, dll. Begitulah tabiat manusia, tempat salah dan lupa. Ketika melakukan sebuah tindakan, maka manusia terkadang tidak peduli dan tidak mau tau, konsekuensi dari tindakan yang dilakukannya tersebut, serta mereka tidak peduli apakah semua tindakan yang dilakukan diridhoi Allah atau di murkai-Nya. Benarlah firman Allah Azzawajall
“ Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang- orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang- orang yang mempersekutan (Allah).” (Q.S Ar- Rum (30) : 41-42)
Sebuah keniscayaan, setiap insan akan terjatuh dalam lubang kemaksiatan. Hingga, manusia yang paling mulia, baginda Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam pun pernah melakukan salah dan dosa. Hanya saja, beliau adalah manusia yang ma’sum, yaitu ketika Beliau melakukan suatu kesalahan maka seketika itu pula telah diampunkan dan ditegur lansung oleh Allah, Rabbul’alamin. Begitupun para sahabat Radialluanhum ajemain mereka hanya manusia biasa yang terkadang melakukan salah dan dosa. namun, salah dan dosa yang mereka lakukan hancur lebur oleh amalan sholeh yang luar biasa serta kesetiannya mendampingi Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam dalam berbagai medan pertempuran yang kesemuanya itu mendatangkan keridhoaan Allah Subhana wata’ala.,
Setiap amalan,baik itu amalan sholeh maupun amalan tholeh akan mendapatkan ganjaran, sekecil apapun itu. Amalan kebajikan yang kita telah usahakan di dunia ini, maka akan kita dapatkan ganjaranya di Akhirat kelak dan bahkan Allah terkadang menyegerakan sebagian nikmat itu di dunia. Sama halnya, ketika kita melakukan amalan keburukan, sekecil apapun amalan tersebut, Allah pasti akan membalasnya. Bahkan, setiap amalan keburukan yang kita lakukan, berpotensi untuk mendatangkan kemurkaan Allah. Lantas bagaimana lagi keadaan manusia itu, ketika Dzat yang telah menciptakannya telah murka kepadanya ? mungkinkah kita berada di atas jalan yang lurus itu, ketika langkah kaki diarahkan ke tempat yang dimurkainya?
Ada satu alat yang akan penulis tawarkan yang insya Allah ampuh untuk meredam kemurkaan-Nya. Alat ini tidak memilki bentuk yang pasti, tidak panjang, tidak lebar, tidak lonjong, dan juga tidak bundar. Penggunaan alat ini, bisa melalui lisan, bisa melalui tangan dan hati. Namanya, Alat Pemadam Kemuirkaan tipe SR. apa itu SR ? dia adalah Sedekah Rahasia.
Kita sadar, kita manusia biasa yang pasti akan melakukan kesalahan dan kita juga pahami bahwa, setiap kesalahan itu berpotensi mendatangkan kemurkaan Allah, dan sebagai orang yang beriman tentu kita takut dengan murka Allah azzawajall, maka sungguh sedekah apatahlagi dilakukan secara rahasia maka sungguh itu akan memadamkan kemurkaan dan kemarahan Allah Azzawajal. Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Mua’dz. “ Apakah kamu mau aku tunjukan pintu- pintu kebaikan ? tentu saja pintu- pintu kebaikan banyak, namun Rasulullah ingin menunjukkan mulia dan agungnya pintu kebaikan yang satu ini. Lalu Rasulullah melanjutkan “ puasa adalah benteng, dan sedekah itu menghapaus dosa, sseperti air menghapuskan api dan shalatnya seseorang di malam hari, kemuadian Nabi membacakan ayat dalam surah Assajadah
“ lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Robbnya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka,tidak seorang pun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam- macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan “
Semoga, tulisan ini memberikan motivasi bagi kita untuk banyak bersedekah di jalan Allah. Tidak perlu banyak, walau sedikit tapi terus- menerus lebih baik dari pada banyak tapi jarang. Kita berharap semoga dengannya, kita mendapatkan ganjaran yang besar di akhirat kelak, insyaa Allah.
berakhir di Desa lahirku tempat kumulai menaui mimpi
Rabu, 23 maret 2016, pukul 11.15 WITA
Akhukum, Abu Muhammad Alwi ( Ketua LIDMI Makassar)
Insya Allah Nantikan tulisan selanjutanya “ Destinasi Terakhirku “