MAKASSAR – Pengurus MUI Sulsel Ustadz Ikhwan Jalil, Lc., M.H.I., M.Pd.I menyebut perlunya memanfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya dan masa muda harus berkarya agar punya makna.
“Memang masa muda perlu untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Maka bagus sekali tema dari pertemuan kita kali ini yang muda yang berkarya, karena dia berkarya dia punya makna,” ucap Ustadz Ikhwan Jalil saat menjadi pembicara pada Talkshow Pemuda Perubahan di Auditorium Fakultas Kesehatan Universitas Hasanuddin, Ahad (11/12/22).
Kegiatan Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia bekerja sama dengan FMDKI dan LDK MPM Unhas mengusung tema Muda, Berkarya, dan Bermakna.
Kadidat doktor university of Minnesota USA itu menerangkan secara personal pemuda harus punya strategi kehidupan untuknya berkarya dengan bakatnya dan minatnya.
“Secara personal setiap pemuda harus memposisikan dirinya memiliki strategi kehidupan yang telah dirancangnya. Untuk dia berkarya dari sisi yang disanggupinya, yang menjadi kecenderungannya, yang jadi bakatnya dan minatnya,” ujarnya.
Aktivis kepemudaan itu menambahkan pemuda yang menghirup nafas perjuangan harus mampu mendefinisikan perannya dan memberi kontribusi.
“Kalau anda seorang mahasiswa, setelah anda menghirup nafas perjuangan dalam setiap tapak dan pergerakan bersama para mahasiswa dan pemuda yang lainnya. Anda rasakan bahwa anda adalah bagian dari pada ummat pejuang ini, yang hari ini demikian banyak tertuduh, tertipu, tersudut dan terdzolimi, maka anda harus mendefinisikan dari sisi mana saya akan memberi kontribusi pada perjuangan ini,” ucapnya.
Ustadz ikhwan menganggap melakukan peran-peran sederhana akan jauh lebih berarti dibandingkan narasi besar yang tidak bermakna.
Beliau mengutip perkataan Syeikh Salman Al Audah rahasia daripada eksistensi itu adalah kemampuan beradaptasi.
“Kata kunci dari eksistensi adalah kemampuan kita untuk beradaptasi dalam setiap kondisi dan kita bisa memerankan peran kita dalam setiap kondisi,” pungkasnya.
Reporter: Muhas Japur