• Tentang LIDMI
Minggu, Mei 28, 2023
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang Kami
  • ARTIKEL
    Berlemah Lembut dalam Berdakwah

    Berlemah Lembut dalam Berdakwah

    Guru dan Kejayaan Islam

    Guru dan Kejayaan Islam

    PD Lidmi Kendari Gelar Temu Aktivis Dakwah Kampus Se Kota Kendari

    PD Lidmi Kendari Gelar Temu Aktivis Dakwah Kampus Se Kota Kendari

    MUKTAMAR LIDMI, USUNG TEMA PERBAIKAN BANGSA

    MUKTAMAR LIDMI, USUNG TEMA PERBAIKAN BANGSA

    KAJIAN AKBAR NASIONAL LIDMI MANADO: MENYELAMATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MASA PENDEMI

    KAJIAN AKBAR NASIONAL LIDMI MANADO: MENYELAMATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MASA PENDEMI

    DIHADIRI RATUSAN PESERTA, PP LIDMI SUKSES MENGGELAR PEMBUKAAN SEKOLAH LDK NASIONAL I

    DIHADIRI RATUSAN PESERTA, PP LIDMI SUKSES MENGGELAR PEMBUKAAN SEKOLAH LDK NASIONAL I

    SIAP MELAHIRKAN KADER PROFESIONAL, LIDMI AKAN MENGADAKAN SEKOLAH LDK NASIONAL

    SIAP MELAHIRKAN KADER PROFESIONAL, LIDMI AKAN MENGADAKAN SEKOLAH LDK NASIONAL

    SIMPOSIUM NASIONAL LIDMI, KAJI ISU-ISU KEBANGSAAN DENGAN HADIRKAN TOKOH NASIONAL

    SIMPOSIUM NASIONAL LIDMI, KAJI ISU-ISU KEBANGSAAN DENGAN HADIRKAN TOKOH NASIONAL

    Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai  Pondasi Pendidikan

    Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai Pondasi Pendidikan

  • NASIONAL
    Lidmi Wajo dan WIZ Galang Dana Bersama Untuk Korban Gempa di Turki

    Lidmi Wajo dan WIZ Galang Dana Bersama Untuk Korban Gempa di Turki

    Lidmi Intelektual Forum, Pakar Hukum Tata Negara Universitas Muslim Indonesia Fahri Bachmid: Konsekuensi Dari Pilihan Sistem Itu Harus Berujung Kepada Kesejahteraan Rakyat

    Lidmi Intelektual Forum, Pakar Hukum Tata Negara Universitas Muslim Indonesia Fahri Bachmid: Konsekuensi Dari Pilihan Sistem Itu Harus Berujung Kepada Kesejahteraan Rakyat

    Ustadz Zaitun Rasmin: System Pemilu Proporsional Terbuka atau Tertutup, Pertimbangkan Maslahat dan Mudharatnya

    Ustadz Zaitun Rasmin: System Pemilu Proporsional Terbuka atau Tertutup, Pertimbangkan Maslahat dan Mudharatnya

    LIDMI Intelektual Forum: Pakar Hukum Tegaskan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Lebih Potensial Menerapkan Prinsip Kedaulatan Rakyat

    LIDMI Intelektual Forum: Pakar Hukum Tegaskan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Lebih Potensial Menerapkan Prinsip Kedaulatan Rakyat

    Bergulir Wacana Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun, Pimpinan Pusat Lidmi : Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Harus Ditolak

    Bergulir Wacana Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun, Pimpinan Pusat Lidmi : Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Harus Ditolak

    Resmi Dilantik, Ketua Umum PP Lidmi: Pengurus dan Kader Lidmi Wajo Harus Menjadi Teladan

    Resmi Dilantik, Ketua Umum PP Lidmi: Pengurus dan Kader Lidmi Wajo Harus Menjadi Teladan

    LIDMI Intelektual Forum, Analis Sosial Politik Menilai PERPU Juga Cacat Formil

    LIDMI Intelektual Forum, Analis Sosial Politik Menilai PERPU Juga Cacat Formil

    LIDMI Intelektual Forum, Analis Politik Menilai Ketua KPU Melanggar Etik dalam Wacana Pemilu Proporsional Tertutup dan Terbuka.

    LIDMI Intelektual Forum, Analis Politik Menilai Ketua KPU Melanggar Etik dalam Wacana Pemilu Proporsional Tertutup dan Terbuka.

    MUSDA II LIDMI Wajo, Bupati Wajo Harapkan Sinergitas antara Pemerintah dan LIDMI dalam Pembinaan Pemuda

    MUSDA II LIDMI Wajo, Bupati Wajo Harapkan Sinergitas antara Pemerintah dan LIDMI dalam Pembinaan Pemuda

    Trending Tags

    • OPINI
      Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai  Pondasi Pendidikan

      Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai Pondasi Pendidikan

      MAHASISWA MERDEKA

      MAHASISWA MERDEKA

      Tetap Kokoh dan Jangan Menyerah

      Tetap Kokoh dan Jangan Menyerah

      Dari Kualitas Pribadi yang Beradab Menuju Kualitas Bangsa yang Berperadaban

      Dari Kualitas Pribadi yang Beradab Menuju Kualitas Bangsa yang Berperadaban

      ISLAM DAN PEMUDA

      ISLAM DAN PEMUDA

      Tadabbur Pembukaan (Preambule) UUD 1945, Sebuah upaya Memaknai Visi Bangsa yang Mulia

      Tadabbur Pembukaan (Preambule) UUD 1945, Sebuah upaya Memaknai Visi Bangsa yang Mulia

      Solidaritas Di Tengah Wabah

      Solidaritas Di Tengah Wabah

      MUSIBAH DAN SIKAP SEORANG MUKMIN

      MUSIBAH DAN SIKAP SEORANG MUKMIN

      Menyiapkan Diri Untuk “Panggung” Dakwah Nasional

      Menyiapkan Diri Untuk “Panggung” Dakwah Nasional

    • LMC NEWSROOM
      MK Utak-Atik Masa Jabatan Pimpinan KPK, Ketum PP LIDMI Nilai MK Lakukan Positive Legislator yang Melampaui Kewenangannya.

      MK Utak-Atik Masa Jabatan Pimpinan KPK, Ketum PP LIDMI Nilai MK Lakukan Positive Legislator yang Melampaui Kewenangannya.

      Hadir di UIN Alauddin Makassar, Rocky Gerung: Calon Presiden Mesti Kita Filter Dengan Ethicability, Intellectuality, dan Electability.

      Hadir di UIN Alauddin Makassar, Rocky Gerung: Calon Presiden Mesti Kita Filter Dengan Ethicability, Intellectuality, dan Electability.

      Diskusi di UIN Alauddin Makassar, Mantan Komisioner KPK Soroti Anjloknya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

      Diskusi di UIN Alauddin Makassar, Mantan Komisioner KPK Soroti Anjloknya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

      Bahas Peran Mahasiswa Menyambut Perubahan, HMPS Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar Sukses Adakan Seminar Mimbar Pikiran

      Bahas Peran Mahasiswa Menyambut Perubahan, HMPS Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar Sukses Adakan Seminar Mimbar Pikiran

      Siswa-siswi MAN 1 Bulukumba Antusias Ikuti Sharing Kepenulisan dan Bedah Buku PD Lidmi Bulukumba

      Siswa-siswi MAN 1 Bulukumba Antusias Ikuti Sharing Kepenulisan dan Bedah Buku PD Lidmi Bulukumba

      Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh pada Sabtu 22 April 2023

      Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh pada Sabtu 22 April 2023

      Mengenal Lebih Dekat PD Lidmi Bulukumba, Sukseskan Tebar Ifthar Ramadhan 1444 H

      Mengenal Lebih Dekat PD Lidmi Bulukumba, Sukseskan Tebar Ifthar Ramadhan 1444 H

      Ketum PP LIDMI Hadiri Undangan Resmi Pelantikan PP Perhimpunan Remaja Masjid Di Gedung DMI Pusat

      Ketum PP LIDMI Hadiri Undangan Resmi Pelantikan PP Perhimpunan Remaja Masjid Di Gedung DMI Pusat

      Lulus Beasiswa S3 di King Abdulazis University, Andi Muh Akhyar Beberkan Tips Kuliah di Saudi Secara Gratis

      Lulus Beasiswa S3 di King Abdulazis University, Andi Muh Akhyar Beberkan Tips Kuliah di Saudi Secara Gratis

      Trending Tags

      • DAKWAH KAMPUS
        Gelar Pelantikan dan Musyker, Ketua dan Pengurus Baru LKA MPM UIN Alauddin Makassar Inginkan Tranformasi Dakwah yang Progresif dan Kolaboratif

        Gelar Pelantikan dan Musyker, Ketua dan Pengurus Baru LKA MPM UIN Alauddin Makassar Inginkan Tranformasi Dakwah yang Progresif dan Kolaboratif

        Dekan Hingga Guru Besar Sambut Positif Launching Program SMART SC Al-Nida’

        Dekan Hingga Guru Besar Sambut Positif Launching Program SMART SC Al-Nida’

        Imam Hizbullah Ketua Baru Pusdamm BEM FBS UNM  Berharap  Selalu Menebar Pengaruh Positif

        Imam Hizbullah Ketua Baru Pusdamm BEM FBS UNM  Berharap  Selalu Menebar Pengaruh Positif

        Dr. Nirwan Syafrin Suguhkan Konsep Kepemimpinan Dalam Al Qur’an Melalui Lidmi Forum Tadabbur Quran

        Dr. Nirwan Syafrin Suguhkan Konsep Kepemimpinan Dalam Al Qur’an Melalui Lidmi Forum Tadabbur Quran

        LIDMI Talkshow Pemuda Perubahan, Pengurus MUI Sulsel Menyeru Pemuda Berkarya Agar Punya Makna. 

        LIDMI Talkshow Pemuda Perubahan, Pengurus MUI Sulsel Menyeru Pemuda Berkarya Agar Punya Makna. 

        KETUM PP LIDMI MUNCULKAN GAGASAN ‘INDONESIA BERADAB DI INTERNAL KAMPUS’

        KETUM PP LIDMI MUNCULKAN GAGASAN ‘INDONESIA BERADAB DI INTERNAL KAMPUS’

        LIDMI TEGAS TOLAK PERMENDIKBUD PPKS

        LIDMI TEGAS TOLAK PERMENDIKBUD PPKS

        Kampus Sebagai Pusat Peradaban, LDK Ulul Albaab UHO Gelar Seminar Kepemudaan

        Kampus Sebagai Pusat Peradaban, LDK Ulul Albaab UHO Gelar Seminar Kepemudaan

        Wakil Bupati Bulukumba Apresisai Kehadiran LIDMI Sebagai Organisasi Kepemudaan dan Kemahasiswaan

        Wakil Bupati Bulukumba Apresisai Kehadiran LIDMI Sebagai Organisasi Kepemudaan dan Kemahasiswaan

      • HUBUNGI KAMI
      • HOME
      • ORGANISASI
        • Tentang Kami
      • ARTIKEL
        Berlemah Lembut dalam Berdakwah

        Berlemah Lembut dalam Berdakwah

        Guru dan Kejayaan Islam

        Guru dan Kejayaan Islam

        PD Lidmi Kendari Gelar Temu Aktivis Dakwah Kampus Se Kota Kendari

        PD Lidmi Kendari Gelar Temu Aktivis Dakwah Kampus Se Kota Kendari

        MUKTAMAR LIDMI, USUNG TEMA PERBAIKAN BANGSA

        MUKTAMAR LIDMI, USUNG TEMA PERBAIKAN BANGSA

        KAJIAN AKBAR NASIONAL LIDMI MANADO: MENYELAMATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MASA PENDEMI

        KAJIAN AKBAR NASIONAL LIDMI MANADO: MENYELAMATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MASA PENDEMI

        DIHADIRI RATUSAN PESERTA, PP LIDMI SUKSES MENGGELAR PEMBUKAAN SEKOLAH LDK NASIONAL I

        DIHADIRI RATUSAN PESERTA, PP LIDMI SUKSES MENGGELAR PEMBUKAAN SEKOLAH LDK NASIONAL I

        SIAP MELAHIRKAN KADER PROFESIONAL, LIDMI AKAN MENGADAKAN SEKOLAH LDK NASIONAL

        SIAP MELAHIRKAN KADER PROFESIONAL, LIDMI AKAN MENGADAKAN SEKOLAH LDK NASIONAL

        SIMPOSIUM NASIONAL LIDMI, KAJI ISU-ISU KEBANGSAAN DENGAN HADIRKAN TOKOH NASIONAL

        SIMPOSIUM NASIONAL LIDMI, KAJI ISU-ISU KEBANGSAAN DENGAN HADIRKAN TOKOH NASIONAL

        Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai  Pondasi Pendidikan

        Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai Pondasi Pendidikan

      • NASIONAL
        Lidmi Wajo dan WIZ Galang Dana Bersama Untuk Korban Gempa di Turki

        Lidmi Wajo dan WIZ Galang Dana Bersama Untuk Korban Gempa di Turki

        Lidmi Intelektual Forum, Pakar Hukum Tata Negara Universitas Muslim Indonesia Fahri Bachmid: Konsekuensi Dari Pilihan Sistem Itu Harus Berujung Kepada Kesejahteraan Rakyat

        Lidmi Intelektual Forum, Pakar Hukum Tata Negara Universitas Muslim Indonesia Fahri Bachmid: Konsekuensi Dari Pilihan Sistem Itu Harus Berujung Kepada Kesejahteraan Rakyat

        Ustadz Zaitun Rasmin: System Pemilu Proporsional Terbuka atau Tertutup, Pertimbangkan Maslahat dan Mudharatnya

        Ustadz Zaitun Rasmin: System Pemilu Proporsional Terbuka atau Tertutup, Pertimbangkan Maslahat dan Mudharatnya

        LIDMI Intelektual Forum: Pakar Hukum Tegaskan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Lebih Potensial Menerapkan Prinsip Kedaulatan Rakyat

        LIDMI Intelektual Forum: Pakar Hukum Tegaskan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Lebih Potensial Menerapkan Prinsip Kedaulatan Rakyat

        Bergulir Wacana Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun, Pimpinan Pusat Lidmi : Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Harus Ditolak

        Bergulir Wacana Masa Jabatan Kades Jadi 9 Tahun, Pimpinan Pusat Lidmi : Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Harus Ditolak

        Resmi Dilantik, Ketua Umum PP Lidmi: Pengurus dan Kader Lidmi Wajo Harus Menjadi Teladan

        Resmi Dilantik, Ketua Umum PP Lidmi: Pengurus dan Kader Lidmi Wajo Harus Menjadi Teladan

        LIDMI Intelektual Forum, Analis Sosial Politik Menilai PERPU Juga Cacat Formil

        LIDMI Intelektual Forum, Analis Sosial Politik Menilai PERPU Juga Cacat Formil

        LIDMI Intelektual Forum, Analis Politik Menilai Ketua KPU Melanggar Etik dalam Wacana Pemilu Proporsional Tertutup dan Terbuka.

        LIDMI Intelektual Forum, Analis Politik Menilai Ketua KPU Melanggar Etik dalam Wacana Pemilu Proporsional Tertutup dan Terbuka.

        MUSDA II LIDMI Wajo, Bupati Wajo Harapkan Sinergitas antara Pemerintah dan LIDMI dalam Pembinaan Pemuda

        MUSDA II LIDMI Wajo, Bupati Wajo Harapkan Sinergitas antara Pemerintah dan LIDMI dalam Pembinaan Pemuda

        Trending Tags

        • OPINI
          Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai  Pondasi Pendidikan

          Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai Pondasi Pendidikan

          MAHASISWA MERDEKA

          MAHASISWA MERDEKA

          Tetap Kokoh dan Jangan Menyerah

          Tetap Kokoh dan Jangan Menyerah

          Dari Kualitas Pribadi yang Beradab Menuju Kualitas Bangsa yang Berperadaban

          Dari Kualitas Pribadi yang Beradab Menuju Kualitas Bangsa yang Berperadaban

          ISLAM DAN PEMUDA

          ISLAM DAN PEMUDA

          Tadabbur Pembukaan (Preambule) UUD 1945, Sebuah upaya Memaknai Visi Bangsa yang Mulia

          Tadabbur Pembukaan (Preambule) UUD 1945, Sebuah upaya Memaknai Visi Bangsa yang Mulia

          Solidaritas Di Tengah Wabah

          Solidaritas Di Tengah Wabah

          MUSIBAH DAN SIKAP SEORANG MUKMIN

          MUSIBAH DAN SIKAP SEORANG MUKMIN

          Menyiapkan Diri Untuk “Panggung” Dakwah Nasional

          Menyiapkan Diri Untuk “Panggung” Dakwah Nasional

        • LMC NEWSROOM
          MK Utak-Atik Masa Jabatan Pimpinan KPK, Ketum PP LIDMI Nilai MK Lakukan Positive Legislator yang Melampaui Kewenangannya.

          MK Utak-Atik Masa Jabatan Pimpinan KPK, Ketum PP LIDMI Nilai MK Lakukan Positive Legislator yang Melampaui Kewenangannya.

          Hadir di UIN Alauddin Makassar, Rocky Gerung: Calon Presiden Mesti Kita Filter Dengan Ethicability, Intellectuality, dan Electability.

          Hadir di UIN Alauddin Makassar, Rocky Gerung: Calon Presiden Mesti Kita Filter Dengan Ethicability, Intellectuality, dan Electability.

          Diskusi di UIN Alauddin Makassar, Mantan Komisioner KPK Soroti Anjloknya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

          Diskusi di UIN Alauddin Makassar, Mantan Komisioner KPK Soroti Anjloknya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

          Bahas Peran Mahasiswa Menyambut Perubahan, HMPS Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar Sukses Adakan Seminar Mimbar Pikiran

          Bahas Peran Mahasiswa Menyambut Perubahan, HMPS Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar Sukses Adakan Seminar Mimbar Pikiran

          Siswa-siswi MAN 1 Bulukumba Antusias Ikuti Sharing Kepenulisan dan Bedah Buku PD Lidmi Bulukumba

          Siswa-siswi MAN 1 Bulukumba Antusias Ikuti Sharing Kepenulisan dan Bedah Buku PD Lidmi Bulukumba

          Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh pada Sabtu 22 April 2023

          Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh pada Sabtu 22 April 2023

          Mengenal Lebih Dekat PD Lidmi Bulukumba, Sukseskan Tebar Ifthar Ramadhan 1444 H

          Mengenal Lebih Dekat PD Lidmi Bulukumba, Sukseskan Tebar Ifthar Ramadhan 1444 H

          Ketum PP LIDMI Hadiri Undangan Resmi Pelantikan PP Perhimpunan Remaja Masjid Di Gedung DMI Pusat

          Ketum PP LIDMI Hadiri Undangan Resmi Pelantikan PP Perhimpunan Remaja Masjid Di Gedung DMI Pusat

          Lulus Beasiswa S3 di King Abdulazis University, Andi Muh Akhyar Beberkan Tips Kuliah di Saudi Secara Gratis

          Lulus Beasiswa S3 di King Abdulazis University, Andi Muh Akhyar Beberkan Tips Kuliah di Saudi Secara Gratis

          Trending Tags

          • DAKWAH KAMPUS
            Gelar Pelantikan dan Musyker, Ketua dan Pengurus Baru LKA MPM UIN Alauddin Makassar Inginkan Tranformasi Dakwah yang Progresif dan Kolaboratif

            Gelar Pelantikan dan Musyker, Ketua dan Pengurus Baru LKA MPM UIN Alauddin Makassar Inginkan Tranformasi Dakwah yang Progresif dan Kolaboratif

            Dekan Hingga Guru Besar Sambut Positif Launching Program SMART SC Al-Nida’

            Dekan Hingga Guru Besar Sambut Positif Launching Program SMART SC Al-Nida’

            Imam Hizbullah Ketua Baru Pusdamm BEM FBS UNM  Berharap  Selalu Menebar Pengaruh Positif

            Imam Hizbullah Ketua Baru Pusdamm BEM FBS UNM  Berharap  Selalu Menebar Pengaruh Positif

            Dr. Nirwan Syafrin Suguhkan Konsep Kepemimpinan Dalam Al Qur’an Melalui Lidmi Forum Tadabbur Quran

            Dr. Nirwan Syafrin Suguhkan Konsep Kepemimpinan Dalam Al Qur’an Melalui Lidmi Forum Tadabbur Quran

            LIDMI Talkshow Pemuda Perubahan, Pengurus MUI Sulsel Menyeru Pemuda Berkarya Agar Punya Makna. 

            LIDMI Talkshow Pemuda Perubahan, Pengurus MUI Sulsel Menyeru Pemuda Berkarya Agar Punya Makna. 

            KETUM PP LIDMI MUNCULKAN GAGASAN ‘INDONESIA BERADAB DI INTERNAL KAMPUS’

            KETUM PP LIDMI MUNCULKAN GAGASAN ‘INDONESIA BERADAB DI INTERNAL KAMPUS’

            LIDMI TEGAS TOLAK PERMENDIKBUD PPKS

            LIDMI TEGAS TOLAK PERMENDIKBUD PPKS

            Kampus Sebagai Pusat Peradaban, LDK Ulul Albaab UHO Gelar Seminar Kepemudaan

            Kampus Sebagai Pusat Peradaban, LDK Ulul Albaab UHO Gelar Seminar Kepemudaan

            Wakil Bupati Bulukumba Apresisai Kehadiran LIDMI Sebagai Organisasi Kepemudaan dan Kemahasiswaan

            Wakil Bupati Bulukumba Apresisai Kehadiran LIDMI Sebagai Organisasi Kepemudaan dan Kemahasiswaan

          • HUBUNGI KAMI
          No Result
          View All Result
          No Result
          View All Result
          Home Opini

          Menyoal Status Sebuah Bencana Alam

          admin by admin
          9 November 2018
          0 0
          0
          Menyoal Status Sebuah Bencana Alam
          Share on FacebookShare on Facebook

          Oleh: Arfan Arifuddin, S.S*

          Di banyak tempat di dunia belakangan ini, khususnya di negeri kita yang tercinta, bencana alam silih berganti terjadi dan menyita perhatian kita. Tidak hanya mengendapkan pilu, tragedi beruntun tersebut menimbulkan banyak tanda tanya, “Apa yang sebenarnya sedang terjadi?”.

          Bencana alam memang merupakan salah satu sunnatullah (ketetapan Allah subhanahu wata’ala). Ia adalah bagian dari takdir, tidak akan terjadi tanpa izin-Nya, tidak ada yang mampu mengubahnya, mempercepat atau menundanya, atau menghindar darinya.

          فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَحْوِيلًا

          Related Posts

          Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai  Pondasi Pendidikan

          Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai Pondasi Pendidikan

          26 Agustus 2021
          MAHASISWA MERDEKA

          MAHASISWA MERDEKA

          16 Agustus 2021
          Tetap Kokoh dan Jangan Menyerah

          Tetap Kokoh dan Jangan Menyerah

          1 Desember 2020
          Dari Kualitas Pribadi yang Beradab Menuju Kualitas Bangsa yang Berperadaban

          Dari Kualitas Pribadi yang Beradab Menuju Kualitas Bangsa yang Berperadaban

          25 November 2020

          “Kamu tidak akan melihat ada pergantian pada sunnatullah, dan juga kamu tidak akan melihat ada perubahan pada sunnahtullah” (QS. Fathir: 43).

          Namun di sisi lain, ada sejumlah hal penting dan bermanfaat untuk digali lebih dalam pada perspektif Quran dan sunnah, menjadi bahan perenungan dan pelajaran bagi orang-orang yang berfikir.

          Apa status dari sebuah bencana?

          Meskipun telah dijelaskan sebelumnya bahwa bencana alam – atau singkatnya bencana – merupakan bagian dari sunnatullah, namun jika dilihat lebih dalam maka sebuah bencana bisa berbeda-beda “statusnya.” Status yang dimaksud adalah istilah untuk menyifati bencana yang terjadi atas seseorang atau sekelompok manusia; apakah ia merupakan sebuah ujian, teguran, atau hukuman. Tidak ada dalil khusus mengenai peristilahan ini, hanya saja hal tersebut dilakukan untuk membantu memaknai dan menyikapi sebuah bencana dengan sebaik-baiknya.

          Jika sebuah bencana menimpa suatu kaum yang seluruhnya kafir, maka dapat dipastikan bahwa itu adalah hukuman – atau dengan kata lain azab. Ini dapat dilihat pada kisah-kisah umat yang lampau, di mana Allah subhanahu wata’ala mengeluarkan para nabi dan pengikutnya yang beriman dari lokasi kaumnya kemudian menghancurkan mereka yang tetap kafir dan tersisih di tempat tersebut. Salah satu contohnya adalah Nabi Luth ’alaihissalam dan kaumnya yang dikisahkan dalam Quran:

          فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ اللَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَكَ ۖ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ ۚ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۚ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ

          “Maka pergilah (keluarlah dari kota) dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikutmu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu! Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?” (QS. Hud: 81)

          Kondisi seperti ini mungkin tidak akan terjadi lagi karena beberapa sebab. Salah satu ketetapan Allah subhanahu wata’ala atas umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam – yakni manusia yang datang setelah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam – adalah bahwa mereka yang membangkang tidak dibinasakan secara langsung dan menyeluruh, melainkan ada penundaan dengan berbagai hikmah. Di samping itu, manusia bercampur baur satu sama lain, mukmin dan kafir, orang saleh dan fasik hidup saling berdampingan dan tersebar di permukaan bumi. Bukannya sulit bagi Allah subhanahu wata’ala untuk menjatuhkan musibah dengan teliti, hanya saja Dia telah menetapkan bahwa masyarakat yang kafir tidak akan dimusnahkan total ketika di tengah-tengah mereka masih ada orang yang beriman, sedangkan tidak ada nabi lagi yang membawa mereka keluar dari wilayah tersebut ke wilayah lain yang Allah subhanahu wata’ala tentukan melalui wahyu. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

          لَوْ تَزَيَّلُوا لَعَذَّبْنَا الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

          “Seandainya mereka terpisah, pasti Kami akan azab orang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih.” (QS. al-Fath: 25)

          Manusia hari ini dapat dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan firman Allah subhanahu wata’ala:

          مَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

          “Kemudian kami wariskan kitab itu kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, maka di antara mereka ada yang zhalim atas dirinya, dan di antara mereka ada yang pertengahan, dan di antara mereka ada yang mendahului dalam kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar” (QS. Fathir: 32)

          Dalam tafsir ath-Thabari, dapat dipahami bahwa yang dimaksud orang yang zalim adalah orang yang banyak melakukan pelanggaran, yang pertengahan adalah orang yang beribadah tapi masih terdapat sejumlah kesalahan yang mereka terjatuh ke dalamnya, dan orang yang mendahului dalam kebaikan adalah orang yang telah sampai pada titik yang tinggi dalam hal kedekatan dengan Allah subhanahu wata’ala. Jika sebuah bencana terjadi dan menimpa masyarakat “heterogen” dengan keberadaan tiga kelompok tersebut, maka satu bencana bisa saja memiliki tiga status sekaligus. Sekali lagi, tidak ada dalil tentang pengelompokan ini, ini hanya untuk membantu memaknai sebuah bencana berdasarkan tuntunan syariat.

          Sebuah bencana dikatakan ujian jika menyentuh orang-orang yang baik iman dan amal salehnya, yang terealisasi dalam bentuk prasangka baik dan keteguhan hati dalam kesabaran. Allah subhanahu wata’ala berfirman tentang mereka:

          وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ . الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

          “Dan sungguh akan Kami uji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila musibah menimpa mereka, mereka berkata: ‘sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali’” (QS. al-Baqarah: 155-156)

          Mereka pada dasarnya sudah baik ibadahnya, setelah ditimpa bencana mereka semakin melejit, musibah tersebut menambah tinggi kedudukan mereka. Allah subhanahu wata’ala berfirman tentang sikap mereka:

          أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

          “Mereka itulah yang mendapatkan shalawat dari Tuhan mereka dan juga rahmat. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk” (QS. al-Baqarah: 157)

          Adapun jika sebuah bencana menimpa orang yang timbul tenggelam antar ketaatan dan kemaksiatan, maka dapat dikatakan bahwa bencana tersebut adalah teguran. Allah subhanahu wata’ala ingin mereka bersungguh-sungguh dalam kebaikan dan mulai untuk meninggalkan hal-hal yang memicu murka-Nya dengan sepenuh hati mereka. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

          وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَىٰ دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

          “Dan Kami benar-benar akan membuat mereka merasakan sebagian azab yang dekat sebelum azab yang besar, semoga mereka kembali (pada ketaatan)” (QS. as-Sajdah: 21)

          Azab yang dekat adalah bencana duniawi sedangkan azab yang besar adalah neraka pada hari kiamat. Maksiat yang selama ini mereka lakukan akan mengantarkan mereka ke neraka, Allah subhanahu wata’ala menegur dengan mencicipkan kepada mereka bencana, jika setelah itu mereka taubat dan memperbaiki diri, maka kelak mereka justru akan masuk surga.

          Yang terakhir, jika sebuah bencana meliputi orang-orang yang durhaka, telah berulang kali diingatkan oleh orang-orang mushlih (punya kepedulian untuk memperbaiki masyarakat) tapi tetap saja tidak bergeming, maka dapat dikatakan bencana tersebut adalah azab. Kejadian tersebut menjadi petaka di dunia kemudian menjadi lubang yang akan menggelindingkan mereka ke arah bencana yang lebih dahsyat di akhirat kelak. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

          ذَٰلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ

          “Itu adalah kehinaan untuk mereka di dunia, dan bagi mereka di akhirat azab yang besar” (QS. al-Maidah: 33)

          Akan tetapi, setelah mengetahui hal ini, apakah lantas kita berhak memvonis para korban dan penyintas (yang selamat dari bencana), bahwa si A sedang diuji, si B sedang ditegur, dan si C sedang dihukum oleh Allah subhanahu wata’ala? Tentunya tidak, karena yang mampu menilai kualitas iman seseorang sebelum dan sesudah bencana terjadi hanya Allah subhanahu wata’ala semata.

          رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ ۖ إِن يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ أَوْ إِن يَشَأْ يُعَذِّبْكُمْ

          “Tuhan kalian lebih mengetahui (keadaan) kalian, jika Dia berkehendak Dia merahmati kalian, atau jika Dia berkehendak Dia mengazab kalian” (QS. Al-Isra: 54)

          Karena itu, orang yang menyaksikan bencana tak perlu terburu-buru dan menyibukkan diri menghakimi orang lain di depan khalayak atau media sosial dengan mengatakan “Kota ini sedang disiksa karena seluruh warganya durhaka pada Allah subhanahu wata’ala.” Cukuplah mengetahui ketiga hal itu menjadi pelajaran untuk mengintrospeksi diri sendiri. Di sisa lain, jauh lebih bermanfaat jika kita memberikan penguatan, menuntun para penyintas untuk bersabar dan ber-istirja’ (mengucapkan kalimat innalillah), mendoakan yang meninggal, dan memulihkan kondisi dengan segenap tenaga dan materi yang dimiliki.

          Adapun mereka yang menjadi korban, wajib untuk terus berprasangka baik pada Allah subhanahu wata’ala. Dia seyogyanya meyakini bahwa apa yang tengah dihadapi adalah ujian bagi keimanannya dan atau teguran atas dosa yang selama ini masih dilakoni. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan dalam hadis qudsi:

          [عن أبي هريرة:] إنَّ اللهَ جلَّ وعلا يقولُ: أنا عندَ ظنِّ عبدي بي إنْ ظنَّ خيرًا فله وإنْ ظنَّ شرًّا فله

          “Dari Abu Hurairah, ‘Sesungguhnya Allah berfirman: Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku. Jika dia berprasangka baik maka baginya (kebaikan itu), dan jika dia berprasangka buruk maka baginya (keburukan itu)” (HR. Ibnu Hibban)

          Jangan sama sekali dia menggapnya azab karena hal tersebut menyiratkan fikiran bahwa Allah subhanahu wata’ala membencinya sehingga menghukumnya. Hal seperti ini akan menjerumuskan pada sikap putus asa terhadap rahmat Allah subhanahu wata’ala, padahal sikap seperti ini diharamkan, seperti dalam firman-Nya:

           

          قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

          “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian  berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

          Orang-orang yang menyaksikan sebuah bencana, bagaimana seharusnya mereka bersikap?

          Orang-orang yang menyaksikan atau mengetahui terjadinya sebuah bencana – bencana, secara langsung maupun melalui media – terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah – lagi-lagi – orang yang setelah menyaksikannya maka ia mengambil pelajaran kemudian ketakwaannya kepada Allah subhanahu wata’ala semakin meningkat. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

          إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ

          “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaf: 37(

          Kelompok kedua adalah orang-orang yang tidak merasakan manfaat apapun dalam hal keimanan. Kejadian yang disaksikan tidak berbekas sedikit pun di dalam hati dan dia menganggapnya hal yang biasa-biasa saja. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

          قُلِ انظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَن قَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُونَ

          “Katakanlah: Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Yunus: 101)

          Bencana itu fenomena alam atau kehendak Allah subhanahu wata’ala?

          Fenomena, menurut KBBI, adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Dengan pengertian ini, maka bencana alam masuk ke dalam kategori fenomena alam. Di sisi lain, teks Quran dan hadis menegaskan bahwa sebuah bencana terjadi atas perintah Allah subhanahu wata’ala. Apakah dua hal ini bertentangan? Sama sekali tidak. Kita memahami bahwa memang segala sesuatu di dunia ini – kecil maupun besar – terjadi atas kehendak atau izin dari Tuhan semesta alam. Kehendak atau izin tersebut Allah subhanahu wata’ala tuangkan dalam bentuk hukum alam, dalam rangkaian sebab-akibat yang secara umum mampu dipahami oleh nalar manusia.

          Allah subhanahu wata’ala yang menciptakan manusia, namun manusia tidak langsung muncul begitu saja, melainkan melalui tahapan biologis yang sudah dipahami, dan hal ini juga disebutkan dalam Quran:

          خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ

          “Dia menciptakan manusia dari segumpal darah (yang berasal dari mani yang kemudian tumbuh menjadi janin)” (QS. Al-Alaq: 2).

          Allah subhanahu wata’ala yang menurunkan hujan, tetapi hujan turun bukan dari ketiadaan, melainkan dari awan pada siklus yang telah diterangkan oleh ipteks dan juga oleh Quran:

          اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

          “Allah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka bergembira.” (QS. Ar-Rum: 48)

          Begitu pun bencana alam, Allah subhanahu wata’ala yang menciptakan gempa, Dialah yang memberikan daya pada lempeng tektonik untuk bergerak – seperti dalam firman-Nya:

          وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ

          “Kamu lihat gunung itu, kamu menyangkanya diam padahal dia bergerak seperti bergeraknya awan” (QS. An-Naml: 88).

          Hingga bertubrukan di dasar samudra, menimbulkan goncangan yang amat dahsyat, memindahkan secara cepat massa air laut ke daratan sebagai sebuah tsunami, dan menggetarkan tanah berair hingga memicu likuifaksi yang menelan segala sesuatu yang ada di atasnya.

          Pertumbuhan janin adalah fenomena, siklus air adalah fenomena, bencana alam adalah fenomena, segala sesuatu di bumi ini adalah fenomena, dan fenomena tersebut terjadi dengan rumus rancangan Zat Yang Maha Mengetahui dan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

          وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

          “Di sisi-Nya kunci-kunci ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. Dia mengetahui apa yang di darat dan di laut. Tidak ada yang jatuh berupa daun melainkan Dia mengetahuinya, tidak pula biji-bijian yang ada dalam kegelapan bumi, tidak pula sesuatu yang basah maupun yang kering kecuali (tercatat) pada kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS. Al-An’am: 59)

          Jika bencana adalah azab, mengapa banyak masyarakat yang durhaka tetapi hingga saat ini aman-aman saja?

          Jika gempa dapat menjadi azab, mengapa di pulau tertentu – seperti Kalimantan – tidak terdapat aktivitas sesar pemicu gempa, apakah semua penduduknya suci dari dosa sehingga tidak terancam bencana? Kemudian, Jika keamanan suatu wilayah dikaitakan dengan kesalehan, bagaimana dengan negera-negara yang penduduknya mayoritas non-muslim namun kian kemari kian makmur? Demikian beberapa pertanyaan yang sering timbul ketika fenomena bencana dikaitkan dengan nilai-nilai religius.

          Jika pulau Kalimantan nampak aman dari potensi gempa kemudian dikatakan bahwa hal ini menyalahi pernyataan bahwa gempa dipicu oleh dosa maka ini pandangan yang sempit. Kita memahami bahwa selain gempa ada berbagai jenis bencana lain yang mengancam, baik pulau Kalimantan maupun seluruh tempat di permukaan bumi ini.

          Adapun daerah yang hingga saat ini belum pernah disentuh bencana, maka ada beberapa kondisi yang perlu diuraikan satu per satu. Jika di suatu kawasan terdapat kebaikan dalam kehidupan beragama maka hal tersebut bisa menjadi faktor utama perlindungan dari musibah; di antaranya ada dua hal utama. Yang pertama adalah istigfar. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

          وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

          “Dan tidak mungkin Allah mengazab mereka sedangkan mereka beristigfar” (QS. Al-Anfal)

          Yang kedua adalah al-islah atau usaha perbaikan anggota masyarakat tertentu terhadap anggota masyarakat lain yang menyimpang. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

          وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ

          “Dan tidak mungkin Tuhanmu menghancurkan suatu negeri dengan zalim padahal penduduknya melakukan perbaikan-perbaikan” (QS. Hud: 117)

          Inilah amalan tolak bala yang sesungguhnya, bukan dengan larung sesajen atau ritual syirik lainnya yang sejatinya justru menjadi pengundang bala.

          Adapun jika suatu daerah didominasi keburukan bahkan kekufuran dan belum tersentuh bencana maka juga ada setidaknya dua kemungkinan. Pertama, Allah subhanahu wata’ala mengulur waktu sehingga mereka terus menumpuk dosa. Oleh karena itu, kita tidak boleh tertipu dengan kesenangan hidup yang meliputi mereka. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

          وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِّأَنفُسِهِمْ ۚ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ

          “Dan janganlah orang-orang kafir itu mengira bahwa Kami mengulur waktu mereka itu baik untuk mereka! Sesungguhnya Kami hanya mengulur waktu mereka agar bertambah dosa mereka dan bagi mereka (kelak) azab yang menghinakan” (QS. Ali Imran: 178)

          لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ. مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ

          “Janganlah kehidupan orang-orang kafir di negeri-negeri (mereka) membuatmu tertipu. Itu hanya kenikmatan yang sedikit, kemudian (kelak) tempat tinggal mereka adalah neraka Jahannam, dan dia adalah tempat yang terburuk” (QS. Ali Imran: 196)

          Kedua, Allah subhanahu wata’ala masih memberikan kesempatan untuk berfikir dan kembali pada ketaatan. Ini nyata merupakan bagian dari kasih sayang Allah subhanahu wata’ala, karena seandainya setiap dosa dibayar “kontan” dengan musibah, mungkin manusia akan punah dalam waktu singkat. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

          وَرَبُّكَ الْغَفُورُ ذُو الرَّحْمَةِ ۖ لَوْ يُؤَاخِذُهُم بِمَا كَسَبُوا لَعَجَّلَ لَهُمُ الْعَذَابَ ۚ بَل لَّهُم مَّوْعِدٌ لَّن يَجِدُوا مِن دُونِهِ مَوْئِلًا

          “Dan Tuhanmu Maha Pengampun lagi memiliki rahmat. Seandainya Dia menghukum mereka dengan (setiap) yang mereka kerjakan pastilah Dia telah menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi (tidak demikian), bagi mereka ada perjanjian (waktu) yang (ketika telah tiba) mereka tidak akan mendapatkan tempat berlindung darinya” (QS. al-Kahfi: 59)

          Ketika membaca tulisan ini Alhamdulillah kita masih menikmati hidup. Hanya Allah subhanahu wata’ala dan kita sendiri yang tahu apa yang telah kita lakukan sejak lampau hingga detik ini. Namun, masih mampunya kita hari ini untuk bernafas adalah bukti nyata kasih sayang Allah subhanahu wata’ala; yakni kesempatan untuk terus melakukan dua hal besar: memperbaiki kesalahan dan menambah kebaikan. Wallahu a’lam. []


          *Staff Departemen Ke-LDK-an PP Lidmi Periode 1439-1441 H/ 2017-2019 M

          ShareSendTweet
          Previous Post

          Bahas Islam Nusantara, Ini Pesan Ustad Ismail Rajab dalam Kuliah Pemikiran Islam LIDMI Makassar

          Next Post

          Pengurus LIDMI Makassar Periode 1439 – 1441 Hijriah Resmi Dilantik

          admin

          admin

          Related Posts

          Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai  Pondasi Pendidikan
          Artikel

          Kurikulum Keluarga, Upaya Optimalisasi peran Keluarga sebagai Pondasi Pendidikan

          by admin
          26 Agustus 2021
          MAHASISWA MERDEKA
          Artikel

          MAHASISWA MERDEKA

          by admin
          16 Agustus 2021
          Tetap Kokoh dan Jangan Menyerah
          Artikel Nasehat

          Tetap Kokoh dan Jangan Menyerah

          by admin
          1 Desember 2020
          Dari Kualitas Pribadi yang Beradab Menuju Kualitas Bangsa yang Berperadaban
          Artikel Nasehat

          Dari Kualitas Pribadi yang Beradab Menuju Kualitas Bangsa yang Berperadaban

          by admin
          25 November 2020
          ISLAM DAN PEMUDA
          Artikel

          ISLAM DAN PEMUDA

          by admin
          28 Oktober 2020
          Next Post
          Pengurus LIDMI Makassar Periode 1439 – 1441 Hijriah Resmi Dilantik

          Pengurus LIDMI Makassar Periode 1439 - 1441 Hijriah Resmi Dilantik

          Dukung Pembangunan Sekolah Semi Permanen LIDMI Peduli Bersama LDK Binaan di Sul-Teng

          Dukung Pembangunan Sekolah Semi Permanen LIDMI Peduli Bersama LDK Binaan di Sul-Teng

          Islamisasi Ilmu Kedokteran, Lidmi Makassar Kupas Tuntas Praktek Evidence-based Medicine (EBM)

          Islamisasi Ilmu Kedokteran, Lidmi Makassar Kupas Tuntas Praktek Evidence-based Medicine (EBM)

          Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

          Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

          Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

          Recommended Stories

          SEORANG PRIA DAN SEJARAH

          SEORANG PRIA DAN SEJARAH

          16 Maret 2016
          Seks Bebas, Hancurkan Generasi Bangsa

          Seks Bebas, Hancurkan Generasi Bangsa

          19 September 2019
          Pernyataan Sikap PP Lidmi Menanggapi Agresi Brutal Israel Ke Jalur Gaza

          Pernyataan Sikap PP Lidmi Menanggapi Agresi Brutal Israel Ke Jalur Gaza

          15 November 2019

          Popular Stories

          • Arti Sahabat dalam Islam

            Arti Sahabat dalam Islam

            0 shares
            Share 0 Tweet 0
          • LGBT Ternyata Bisa Sembuh; Ini Buktinya!

            0 shares
            Share 0 Tweet 0
          • Perjuangan, Pengorbanan dan Pendidikan

            0 shares
            Share 0 Tweet 0
          • Rapat Paripurna DPRD Riuh Akibat Wagub Sulsel, Ada Apa?

            0 shares
            Share 0 Tweet 0
          • Islam dan Kasih Sayang, Menyoal Fenomena Wanita Bercadar Pelihara Anjing

            0 shares
            Share 0 Tweet 0
          MK Utak-Atik Masa Jabatan Pimpinan KPK, Ketum PP LIDMI Nilai MK Lakukan Positive Legislator yang Melampaui Kewenangannya.
          LMC Newsroom

          MK Utak-Atik Masa Jabatan Pimpinan KPK, Ketum PP LIDMI Nilai MK Lakukan Positive Legislator yang Melampaui Kewenangannya.

          by Admin 2
          26 Mei 2023
          0

          JAKARTA - Publik gempar atas putusan Mahkamah Konstitusi yang memperpanjang masa jabatan pimpinan KPK menjadi 5 tahun. MK mengabulkan mengabulkan...

          Read more
          Hadir di UIN Alauddin Makassar, Rocky Gerung: Calon Presiden Mesti Kita Filter Dengan Ethicability, Intellectuality, dan Electability.

          Hadir di UIN Alauddin Makassar, Rocky Gerung: Calon Presiden Mesti Kita Filter Dengan Ethicability, Intellectuality, dan Electability.

          24 Mei 2023
          Diskusi di UIN Alauddin Makassar, Mantan Komisioner KPK Soroti Anjloknya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

          Diskusi di UIN Alauddin Makassar, Mantan Komisioner KPK Soroti Anjloknya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

          24 Mei 2023
          Bahas Peran Mahasiswa Menyambut Perubahan, HMPS Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar Sukses Adakan Seminar Mimbar Pikiran

          Bahas Peran Mahasiswa Menyambut Perubahan, HMPS Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar Sukses Adakan Seminar Mimbar Pikiran

          24 Mei 2023
          Gelar Pelantikan dan Musyker, Ketua dan Pengurus Baru LKA MPM UIN Alauddin Makassar Inginkan Tranformasi Dakwah yang Progresif dan Kolaboratif

          Gelar Pelantikan dan Musyker, Ketua dan Pengurus Baru LKA MPM UIN Alauddin Makassar Inginkan Tranformasi Dakwah yang Progresif dan Kolaboratif

          22 Mei 2023
          Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia

          Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia merupakan lembaga kepemudaan yang menghimpun mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia yang memiliki tujuan membantuk generasi beradab, dengan tiga trilogi pergerakan yakni keislaman, intelektual dan kebangsaan.

          Follow Us

          © 2023 Web Design By Mubarak Group Indonesia

          No Result
          View All Result
          • HOME
          • ORGANISASI
            • Tentang Kami
          • ARTIKEL
          • NASIONAL
          • OPINI
          • LMC NEWSROOM
          • DAKWAH KAMPUS
          • HUBUNGI KAMI

          © 2023 Web Design By Mubarak Group Indonesia

          Welcome Back!

          Login to your account below

          Forgotten Password?

          Retrieve your password

          Please enter your username or email address to reset your password.

          Log In