LIDMI (6/11/2016) Usia aksi damai yang dilakukan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), kemarin 95/11) giliran gelombang kedua massa aksi damai bela islam menerjunkan lebih dari 1000 orang untuk mengadakan pembersihan massal di sekitar tempat aksi. Komunitas ini dibentuk dan diterjunkan ke lokasi memang dijadwalkan setelah aksi usai, guna menjaga stabilitas kebersihan tetap terjaga, sebagaimana yang diajarkan dalam islam untuk senantiasa menjaga kebersihannya.
Berdasarkan data dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat total keseluruhan berat sampah yang terkumpul usai unjuk rasa yang dilakukan pada Jumat (4/11) mencapai 75 ton. Jenis sampah yang mendominasi, antara lain botol, sterofoam, kayu, batu dan plastik, kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu (5/11). (Sumber : Antara.com)
Bekerjasa sama dengan Dinas Keberishan DKI Jakarta, Massa mengumpulkan sampah dan menyerahkannya kepada pihak dinas kebersihan untuk membawa ke TPST,
“Semua sampah tersebut langsung kami buang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi. Proses pembersihan itu sendiri berlangsung sampai jam 04.00 pagi,” ujar Isnawa.
Sebanyak 31 mobil road sweeper, 15 truk sampah, 11 bus toilet, delapan kendaraan lintas jenis pick up, tujuh truk compactor dan empat toilet kontainer. berlalu lalang mengatarkan sampah-sampah yang telah dikumpulkan massa aksi dibeberapa titik, guna memudahkan mobilitas pengangkutan sampah oleh pihak kebersihan.
I’m so glad that the inetenrt allows free info like this!