Makassar – Ikhwan Abdul Jalil, Lc., M.Hi hadir sebagai pemateri pada kajian spirit Ramadan yang diadakan oleh Departemen Dakwah dan Al-Qur’an Pimpinan Pusat Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia. Acara ini dilaksanakan secara Virtual Online melalui Zoom Meeting, Rabu (20/4/2022).
Dalam materinya, Ustadz Ikhwan Abdul Jalil mengungkapkan tentang malam lailatul qadr sebagai malam yang sangat mulia dan istimewa. Hal ini berdasarkan sumber yang mendasar yaitu firman Allah di dalam QS. Al-Qadr ayat 1, “Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan”.
“Malam lailatulqadr adalah malam yang sangat istimewa. Lailah itu artinya malam dan lailah adalah suatu nilai, suatu harga, artinya ialah malam yang sangat berharga, dimana dimalam itu disebutkan lebih baik dari pada seribu bulan dan inilah salah satu dari keutamaannya,” ucapnya.
Ketua Majelis Syura Wahdah Islamiyah periode 2022-2027 M ini juga menyampaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapatkan malam lailaturqadr itu.
“Bagaimana cara mendapatkan lailatulqadr itu? Jawabannya, yang dilakukan ketika mendapatkan malam lailatulqadr yaitu dengan betul-betul bersemangat dan memanfaatkan waktu dalam ibadah dengan menekankan amalan-amalan wajib tanpa meninggalkan amalan sunnah,” tegasnya.
Amalan-amalan yang dimaksud diantaranya memperbanyak melakukan qiyamullail sebagaimana hadis Nabi yang mengatakan “Barang siapa diantara manusia melakukan qiyamullail pada malam lailatulqadr dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala disisi Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu”.
Selain itu, perlu juga diperhatikan amalan-amalan sunnah dengan melakukan itikaf, do’a dan sunnah-sunnah dari nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam termasuk membaca Al-Qur’an dan mentadaburinya.
Sebagai penutup, ia menyampaikan bahwa Lailatul qadr ini telah menginspirasi Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasaallam sampai kepada ummatnya yang beriman terhadap risalah beliau.
“Malam lailatulqadr tidak didominasi pada malam-malam tertentu dan terjadi setiap tahunnya. Artinya tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kebenaranya kapan ia turun. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan 10 malam-malam terakhir bulan ramadan tanpa memilah dan memilih di hari-hari terakhir Ramadan,” pungkasnya.
Laporan: Fattah Editing: Sholihin