MAKASSAR — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Makassar gelar focus group discussion (FGD) terkait prosedur penyampaian aspirasi Ormas keagamaan dan masyarakat, sebagai bagian dari upaya penguatan kerukunan umat beragama, yang digelar di Sultan Hotel dan Convention Makassar, Rabu (08/12/2021).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Badan Kesbangpol Kota Makassar, H. Zainal Ibrahim dan diikuti puluhan peserta yang mewakili media cetak, KNPI dan utusan organisasi kemahasiwaan berbasis agama tingkat Kota Makassar, yaitu PMII, HMI, IMM, PMKRI, GMKI, PATAKIN, LIDMI dan PERMABUDHI.
Adapun narasumber diantaranya mewakili DPRD Kota Makassar H. M. Yunus Hj, Wakil Ketua PWI Sulsel H. Manaf Rachman, AKBP Pol Muhammad Haris Welong Kasat Binmas Polrestabes Makassar, Prof Arifuddin Ahmad Ketua FKUB Kota Makassar ungkap H. Ahmad Cinnong selaku ketua panitia.
Kegiatan tersebut terkait penyampaian aspirasi polemik keagamaan yang baik dan bertanggung jawab menjadi faktor penting dalam mencegah terjadinya konflik keagamaan, sekaligus kunci untuk memperkuat kerukunan umat beragama.
Mewakili Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (Lidmi) Cabang Makassar, Muhammad Faisal Fathori menyampaikan tawaran untuk memuliakan para guru ngaji dan dai di Kota Makassar dengan cara meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
“Sangat diharapkan uluran tangan dari pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan para guru mengaji yg ada di mesjid-mesjid kota Makassar dengan melihat antusias serta totalitas mereka semua dalam mengabdi mendidik anak anak remaja dan masyarakat secara umum,” ujarnya.
Ia juga berharap agar pemerintah bersama aparat berwenang untuk tetap fokus memberantas oknum-oknum pemecah bangsa utamanya berkaitan dengan jaringan terorisme.
“Terkait yang bapak sampaikan tadi mengenai memberantas kelompok yang bertentangan dengan pancasila, masukan dari saya agar lebih mengedepankan budaya dialog terlebih dahulu sebelum melakukan judge karena jujur selama ini yangg justru banyak mengeluarkan pernyataan yangg provokatif adalah mereka mereka yang paling getol meneriakkan NKRI Harga mati, pancasila harga mati sehingga 4 pilar bangsa hanya dijadikan semacam jargon dan semisalnya,” urainya.
Terakhir Faisal berharap FKUB bisa menjadi wadah dialog yang nyaman bagi seluruh ormas yang ada. “Sebagaimana yang disampaikan tadi bahwa keberagaman adalah sesuatu hal yang lumrah tinggal peran FKUB dalam mengawal ini dalam setiap saatnya harus lebih diperhatian sehingga keberadaan PKUB betul dapat mendatangkan manfaat,” tutupnya. []