Rabu (16/11), dalam acara ‘Distorsi Akbar’ atau Dialog Tokoh Revolusioner Akbar, Pengurus LIDMI atau Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia tampil sebagai salah panelis. Acara yang bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Evaluasi Kinerja 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK”, Syamsuar Hamka, selaku ketua Departemen Kajian Strategis PP LIDMI memaparkan peran mahasiswa dalam konteks pemerintahan sekarang.
“Tugas mahasiswa sebagai agen perubah jangan sampai luntur dan sibuk menjadi mahasiswa-mahasiswa hedonis, apalagi jika ternyata iklim dunia akademik sangat kental. Akhirnya, apatisme menjadi banyak terjadi, sementara aktivisme menjadi berkurang”, terangnya dalam dialog tersebut di depan puluhan peserta.
Acara yang diselenggarakan BKLDK Sulsel ini menghadirkan pembicara dari KAMMI, IMM dan BKLDK sendiri. Semua panelis memiliki komitmen dan pandangan yang sama, bahwa geakan-gerakan Islam hari ini harus lebih banyak berkonsolidasi dalam agenda bersama. Sebab ‘musuh’ yang dilawan oleh mahasiswa kini jauh lebih hebat dari rezim otoriter. “Dialah Kapitalisme Global,” terang pemateri dari BKLDK.
Dalam diskusi ini yang berlangsung di Front Office STMIK Dipanegara Makassar, yang dimulai Pukul 13.30 dipaparkan pula beberapa catatan kritik terhadap rezim pemerintahan sekarang. Salah satunya adalah perubahan kiblat politik luar negeri pasca Jokowi memimpin. “Kiblat politik luar negeri Jokowi sekarang mengarah ke Sosialis-Komunis, seperti Cina, Rusia dan Iran”, terang Syamsuar Hamka. Selain itu, penambahan utang dan kebijakan-kebijakan yan tidak Pro Rakyat juga menjadi sorotan panelis diskusi ini (elf).