Hamri Muin, S.Pt.
Pemuda merupakan suatu masa yang sangat ideal bagi seorang manusia, dimana fisik yang merupakan dasar dalam melakukan pekerjaan yang bergerak masih sangat memungkinkan untuk dimaksimalkan dalam artian masih sangat kuat untuk melakukan hal-hal yang diinginkan termasuk dengan pikiran masih bisa maksimal dalam mengisi hal hal baru untuk menambah intelektual diri. Pun termasuk juga tentang Ruhaninyah atau jiwa para pemuda yang sangat membara untuk memaksimalkan sesuatu untuk mencapainya.
Ideal Merupakan sesuatu yang sangat diinginkan oleh seluruh generasi kalau mau jujur. Baik dari kalangan anak anak jika sudah paham tentang ideal, remaja, orang tua, bahwa manusia yang sudah lanjut usia atau langsia pun menginginkan menjadi ideal. Atau mereka yang berada di bangku pendidikan seperti, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, atau bahkan kampus baik yang berlabel islami maupun tidak, ketika ditanya apakah mau menjadi Ideal? maka spontan akan menjawab “Ya” mau menjadi ideal. Mau menjadi anak anak yang ideal, mau menjadi remaja yang ideal, orang tua yang ideal, dan permasuk pemuda secara umum ketika ditanya apakah mau menjadi pemuda yang ideal, maka spontan akan dijawab “Ya, tentu”. Sehingga ideal merupakan cita cita dari seluruh genarasi baik laki maupun perempuan dari segala jenjang usia.
Catatan utama terkhusus untukmu wahai para pemuda
Tanyakan dalam diri masing-masing, ketika setiap manusia lebih khusus pemuda menginginkan menjadi ideal, cobalah bertanya pada diri kita, apa yang harus dilakukan? Pikirkanlah keidealan itu, karena menjadi pemuda ideal itulah menjadi visi pemuda. Dan ketika ada visi ada misi yang harus ditempuh atau dijalani agar ideal tersebut bisa tercapai. Dalam mencapai keidealan beberapa catatan penting bagi para pemuda untuk mewujudkan hal tersebut, diantaranya adalah dengan pendidikan.
Kembali melirik sejarah perkataan tokoh pendidikan terkenal yang dikatakan sebagai bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Adapun ketika membuka undang-undang No. 2 Tahun 1985 yang berbunyi bahwa tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan bangsa.
Maka itu bagian kunci untuk mewujudkan pemuda ideal tanpa menyampingkan yang lain adalah pendidikan. Diantara pendidikan yang perlu untuk dikembangkan atau diasah dengan baik bagi para pemuda agar mencapai keidealan adanya pendidikan untuk jiwa atau ruhani, pendidikan untuk jasad atau fisik dan pendidikan untuk akal atau pikiran. Ketiga unsur ini harus berfokus dalam mewujudkan cita-cita keidealan bagi para pemuda.
Ketika ingin menjadi pemuda ideal maka kembali lirik bagaimana jiwa atau ruhani disetiap manusia. Jiwa dalam artian ketika menjadi pemuda ideal coba didik bagai ruhani, bagaimana jiwa diberikan pendidikan untuk jiwa kita sebagai suplai. Tubuh manusia atau jasad manusia butuh suplemen, namun jiwa atau ruhanipun jangan pernah dilupa. Ruhani juga sangat membutuhkan didikan. Jiwa manusia juga butuh diperhatikan, dididik, diberikan suplemen. Agar selaku pemuda betul betul ideal. Bukan hanya pada satu sisi. Ingatlah allah menciptakan setiap manusia memiliki jiwa dan itu sangat penting untuk diperhatikan. Dan pendidikan pada ruhani untuk kembalinya bermuara pada kekuatan dan kepekaan hati.
Diantara pendidikan untuk para pemuda yang merindukan keidealan maka hal yang harus senantiasa dijaga adalah sholat berjamaah. Sholat merupakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka ketika seorang pemuda bercita cita menjadi ideal namun sholat berjmaah, masih saja kewalahan atau bahkan tak di kerjakan, bagaimana mungkin bisa menjadi ideal. Padalah sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslim sebagaimana dalam Fiman Allah dalam Alquran Surah An Nisa: 103 yang artinya, “Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu (Kewajiban) yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. Maka itu ketika ingin menjadi pemuda yang ideal maka sekarang niatkan untuk senantiasa mendirikan sholat. Kita sering mendengarkan untaian kata hikmah, banyak manusia mampu mendaki gunung yang tertinggi, banyak manusia mampu memanjat tebing yang tinggi, menyeberangi lautan yang luas dengan ombak yang masya Allah, mampu berlari dengan jarak yang panjang demi mendapatkan juara, namun tak sangguh mendatangi masjid yang suara adzannya hampir setiap waktu terdengar. Sadarlah wahai pemuda, takkan pernah kita menjadi ideal ketika sholat yang merupakan kewajiban dari sang pemberi keidealan tidak kita tegakkan. Dan tentunya sholat ini sebagai hal awal yang harus tertanam dalam setiap diri yang bercita cita menjadi ideal. Karena pondasi keislaman manusia pada rukun islam yang kedua adalah mendirikan sholat lima waktu, maka jika seorang pemuda bercita cita untuk menjadi pemuda ideal maka jangan pernah meninggalkan yang namanya sholat berjamaah.
Selain daripada itu untuk bagaimana mendidik ruhiyah seorang manusia untuk mencapai keidealan yang harus diperhatikan adalah dengan berusaha memperbaiki bacaan Al quran yang merupakan pedoman dalam menajalani kehidupan di dunia ini. Ingatlah perintah Allah dalam Alquran Surah Albaqarah: 121 yang artinya, “Orang–orang yang telah kami berikan kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya, dan barangsiapa yang ingkar kepadanya maka mereka itulah orang–orang yang rugi. Maka mempelajari Alquran adalah hal yang tak boleh terlupakan ketika seorang pemuda mau menjadi ideal. Bagaimana mungkin mau menjadi ideal, ketika pedoman menjalani kehidupan di dunia ini agar bisa menjadi ideal tidak pernah di pelajari, tidak pernah dibaca, tidak pernah di tadabburi atau dipahami. Maka sungguh itu hal yang sangat sulit terwujud. Allah firmankan dalam Alquran Surah Al Baqarah: 2, yang artinya “Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan didalamnya petunjuk Bagi Orang Orang yang bertakwa”. Maka itu agar bisa terwujud mencapai keidealan jaga interaksi dengan Al Qur’an.
Dan yang terakhir dalam pembahasan ini, yang ingin tersampaiakan agar pemuda bisa menjadi ideal dengan mendidik ruhiyahnya adalah dengan Tazkiyatun Nafs atau dengan menyucikan jiwa. Ingatlah perintah Allah QS. AlJumuah: 2, yang yang artinya, “Dia-lah Allah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. Diantara perintah Allah adalah menyucikan jiwa. Maka ketika seorang pemuda mau menjadi ideal maka berusahalah menyucikan jiwanya. Membersihkan diri dari segala bentuk kesyirikan dan dari segala hal yang bisa merusak amalan-amalan disetiap diri kita. Terkadang banyak orang yang mampu melaksanakan sholat 5 waktu bahkan di tambah dengan sholat sholat sunnah, mampu membaca Alquran dengan indah dan benar namun hal tersebut bisa rusak karena berkaitan dengan kotornya jiwa manusia. Ada yang melaksanakan sholat karena tuntutan pekerjaan di kantor, atau mau dikata sebagai orang yang rajin ibadah. Ada yang belajar membaca Alquran dengan tujuan agar bisa ikut lomba dan mendapatkan juara. Semua itu bermuara pada kesucian jiwa.
Kesucian Jiwa seorang manusia sangat erat dengan hati manusia. Walaupun banyak ibadah telah dilakukan namun niat dalam hati tidak ada keikhlasan, hanya mau dipuji, atau hanya mau mendapat balasan dari manusia berupa ucapan-ucapan sanjungan atau bahkan materi, maka hal tersebut sangat disayangkan. Ingatlah Sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Dari Umar bin Khattab Radhiayallahu ‘Anhu:”Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap manusia akan dibalas sesuai dengan apa yang diniatkan, siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan Keridhaan) Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya dan siapa yang hijrahnya karena ingin mendapatkan kehidupoan layak didunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya yang dia niatkan”. Maka itu, seorang pemuda tak akan pernah menjadi ideal ketika segala amalannya bukan disandarkan kepada Allah. Sholatnya, belajar Alqurannya, Pekerjaannya didunia, Kuliahnya atau sekolahnya tidak akan ternilai ketika tidak karena allah. Maka itu, jaga niat dalam setiap langkah, maka insya Allah hal tersebut akan menuntun menjadi pemuda yang ideal. Satu jenis pendidikan inilah yang ketika seorang pemuda bisa menjaganya, semoga bisa menuntun ke jenis pendidikan akal atau pikiran dan juga pendidikan jasad atau tubuh agar bisa terwujud penjadi pemuda yang ideal. Karena untuk menjadi pemuda ideal butuh proses yang cukup panjang dan semoga kita dijaga oleh Allah agar bisa mewujudkan visa tersebut yang merupakan cita–cita dari segala jenjang umur manusia. Allahu A’lam.
Barakallahu Fiikum
Hormat Kami
Hamri Muin
Ketua Lidmi Makassar
Mahasiswa Program Pascasarjana Unhas