Oleh: Anshari Abu Syaafi’i
Bismillah walhamdulillah wasshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du. Ikhwafillah Rahimakumullah!
Saya menulis artikel ini sebagai motivasi bagi diri sendiri dan juga kepada seluruh kader tarbiyah untuk terus semangat menuntut ilmu syar’i, semangat beramal shalih, dan semangat berdakwah. Karena tiga aktivitas itulah yang menyebabkan kita beruntung. Karena ketiga aktivitas itulah Rasulullah Shlallahu ‘alaihi wa sallam berhasil merubah peta dunia, dari zaman jahiliyah menjadi zaman yang berperadaban. Sehingga mengungguli semua agama di dunia. Itulah yang dimaksudkan sebagai rahmatan lil ‘alamiin.
Kita yang berada pada level atau marhalah ta’rifiyah sebagai kader dakwah, kader ahlussunnah wal jama’ah adalah harapan besar bagi ummat di zaman sekarang ini. Karena itu, antum diharapkan kiranya setiap hari selalu memperbaharui semangat dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri sebagaimana yang menjadi cita-cita kita untuk membentuk Antum sebagai kader atau pribadi-pribadi yang berjiwa mu’min,
Apa mu’min itu? Yaitu orang-orang yang memiliki iman/aqidah yang benar, ibadahnya sudah benar, akhlaknya sudah mencontohi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan selalu berusaha menjauhi semua akhlak yang tercela, serta menjaga adab-adab dalam bermuamalah sehari-hari. Juga senantiasa menghidupkan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kehidupannya. Misalnya dalam hal penampilan seperti memelihara jenggot dan celana yang tidak isbal begitu juga dengan sunnah yang lain.
Apa yang ingin kami sampaikan kepada Antum melalui tulisan, adalah sebuah keinginan untuk memberikan motivasi atau inspirasi agar kemudian Antum bisa mengambil beberapa faidah dan pelajaran sebagai dasar untuk beraktivitas dan melakukan pergerakan. Baik dalam menuntut ilmu, beramal shalih maupun melakukan kegiatan-kegiatan dakwah dalam rangka menyebarkan kebaikan-kebaikan kepada orang lain.
Kita yang sudah tarbiyah, kurang lebih 6 bulan atau bahkan satu tahun selayaknya menjadi seorang kader yang betul-betul memahami arti dari sesuatu yang sedang kita perjuangkan saat ini. Yaitu bagaimana menyebarkan sunnah melalui dakwah baik melalui lisan, tulisan dakwah bil hal (dakwah dengan perbuatan dan akhlak yang baik) karena kita saat ini masih sangat kurang dari segi kuantitas.
Sehingga Antum diharapkan menjadi kader yang militan dalam berdakwah. Kalau Antum saja yang berada pada marhalah ta’rifiyah memiliki semangat dakwah yang luar biasa, saya yakin kita bisa mendapatkan sebuah kekuatan besar dalam perkumpulan kita ini atau yang kita katakan sebagai satu jama’ah dari jama’ah kaum muslimin.
Apalagi jika kita memaksimalkan potensi dan bakat serta keterampilan untuk mencapai cita-cita besar, yakni kita ingin menjadikan ajaran dan nilai-nilai dalam islam pada semua lini kehidupan. Baik dari segi pemerintahan, politik, sosial, budaya maupun pendidikan, sehingga islam tidak kemudian menjadi sebuah agama yang terpinggirkan, tapi justru harus menjadi pemimpin bagi agama yang lain. Sekaligus untuk membuktikan bahwa islam adalah rahmat bagi semesta alam.
Saya akhiri risalah untuk Antum sebagai kader ta’rifiyah ini, harapan kita kepada Antum kedepannya adalah agar bisa menampakkan syi’ar ditengah masyarakat, dengan semangat menuntut ilmu, semangat beramal shalih dan semangat berdakwah. Dan semoga apa yang kita lakukan semua bisa mendapatkan pahala dan ridha Allah Subhanahu wa ta’ala.
Kesimpulan tulisan kita kali ini, adalah bahwa masyarakat sebetulnya menantikan hadirnya sekelompok orang yang bisa betul-betul memperjuangkan aspirasi dan harapannya. Untuk mendapatkan hidup yang sejahtera, adil dan makmur. Dan sampai saat ini belum terwujud. Karena itu menurut kami, orang-orang yang dinantikan oleh masyarakat itu adalah mereka yang punya kepribadian yang ideal. Orang-orang yang berilmu dan amanah. Yang bisa memenuhi kepercayaan masyarakat dalam mewujudkan impian mereka.
Orang-orang yang tertarbiyah itulah yang sebetulnya sanggup untuk menjadi pemimpin masa depan. Jadi, untukmu kader tarbiyah persiapkan dirimu untuk menjadi kader-kader pemimpin. Siapkan mental, keterampilan dan ilmu. Karena pada gilirannya nanti, kemungkinan besar masyarakat akan memberikan amanah kepemimpinan itu kepada kalian. Syukran wa jazakumullahu khairan katsiran.