LIDMI Bandung (27/09/2016). Indonesia kembali berduka pasca banjir bandang yang menerjang wilayah kabupaten Garut, Jawa Barat. Banjir tersebut menerjang tujuh kecamatan di kabupaten Garut dan merupakan banjir bandang terbesar dan terparah yang pernah terjadi di wilayah tersebut. Merespon kejadian tersebut, komunitas pemuda Hidayah Kota Bandung melakukan serangkaian kegiatan untuk menggalang bantuan bagi warga yang terkena dampak bencana.
Komunitas yang terdiri dari anak-anak muda binaan Ormas Wahdah Islamiyah Kota Bandung ini, bergerak cepat dengan membuka posko bantuan di markas mereka, Mesjid Al Hidayah, Sukajadi, kota Bandung. Bekerjasama dengan DEPSOS Wahdah Bandung, Pemuda Hidayah membentuk tim untuk bergerak mengumpulkan dana dan bantuan dalam bentuk lain ke masyarakat, juga membentuk tim khusus yang diutus ke daerah bencana untuk melakukan assesmen dan menyalurkan bantuan.
Restu, selaku ketua komunitas ini, mengaku bahwa Tim-nya hingga saat ini telah mengumpulkan dana sekitar 5 juta-an dan masih akan terus bertambah mengingat posko penggalangan dana ini masih akan terus di buka untuk waktu yang masih belum ditentukan.
Selain bantuan berupa dana, tim Pemuda Hidayah juga mengumpulkan bantuan berupa pakaian layak pakai, peralatan sholat, makanan instan, air mineral, dan peralatan lain yang dibutuhkan oleh warga masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh warga yang terkena dampak bencana.
Ada dua titik lokasi yang menjadi konsentrasi penyaluran bantuan Pemuda Hidayah, yaitu Desa Cijambe dan Desa Cibulu, kedua desa itu berada di Kecamatan Karang Pawitan. Lokasi ini dipilih berdasarkan hasil assesment tim Pemuda Hidayah bekerjasama dengan Tim Depsos Wahdah Islamiyah Bandung.
Hingga saat ini tercatat korban meninggal sebanyak 30 orang dan korban hilang 22 orang. Namun, jumlah itu bisa berubah, ujar Komandan Satgas Penanggulangan Bencana sekaligus Dandim 0611 Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto (detik.com 23/9/2016).
Selain Komunitas Pemuda Hidayah dan Ormas Wahdah Islamiyah, berbagai tim relawan dari Organisasi Masyarakat, LSM, Instansi Pemerintah, Organisasi Kampus, serta berbagai kelompok dari latar belakang berbeda-beda, saling bahu membahu untuk menolong warga yang terkena dampak banjir bandang dan berusaha untuk memulihkan kondisi psiko-sosial warga masyarakat di Kabupaten Garut, khususnya yang terkena bencana.</Amr>