SELANDIA BARU – Kabar duka kembali datang dari negeri kangguru, Selandia Baru.
Peristiwa mengerikan menyajikan adegan penembakan brutal di sebuah masjid pasca Jumatan itu tersiar begitu cepat di jagat maya.
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern menyatakan empat orang telah ditangkap polisi terkait penembakan brutal di Masjid Al Noor di Deans Ave dan di sebuah masjid lainnya di pinggiran Linwood. Identitas keempat orang yang ditangkap belum diungkap ke publik.
Ia mengonfirmasi bahwa sedikitnya 40 orang tewas dalam penembakan brutal di dua masjid yang ada di wilayah Christchurch.
Sementara itu, dari data yang dikumpulkan lingkardakwah.com, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan ada enam warga negara Indonesia (WNI) yang tengah berada di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, saat penembakan terjadi. Tiga WNI dipastikan selamat dan bisa dikontak.
Sementara tiga lainnya masih dalam proses pencarian untuk memastikan keselamatan WNI tersebut.
Seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (15/3/2019), kepastian jumlah korban tewas itu diumumkan PM Ardern setelah sebelumnya jumlah korban tewas dalam tragedi ini masih simpang siur.
Laporan media-media lokal Selandia Baru sebelumnya menyebut korban tewas mencapai antara 9-27 orang.
Sekitar 20 orang lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan brutal ini.
Diberitakan sebelumnya, terjadi penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru.
Harian New Zealand Herald melaporkan pelaku adalah seorang pria Australia yang telah menulis manifesto berisi ideologi ekstrem kanan yang anti-Islam dan anti-imigran.
Brenton Tarrant sang pelaku, menyiarkan aksi biadabnya itu di media sosial miliknya dan mendapatkan kecaman dari berbagai macam pihak.
Seorang saksi mata yang diwawancara TVNZ mengatakan seorang pria memasuki Masjid Al Noor dengan menenteng pistol pada pukul 13.45 waktu setempat.
Merespon kejadian ini, Pimpinan Pusat Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (PP Lidmi) ikut angkat suara.
Dalam keterangan persnya, Hamri Muin, Ketua Umum PP Lidmi menyesalkan aksi tersebut terjadi.
Ia mengatakan, kejadian tersebut adalah terorisme yang merupakan perbuatan terkutuk, dan tidak satu agama pun membenarkannya dan pelakunya harus hukum seberat-beratnya.
“PP Lidmi mengecam siapapun pelaku penembakan kepada kaum muslimin yang dilakukan di Selandia Baru, dan mendukung pemerintah setempat untuk menegakkan hukum atas kasus teror tersebut,” tegas Hamri.
“Hari ini adalah hari Jumat, para kaum Muslimin yang menjadi korban dipanggil di hari yang Mulia dan Insya Allah Husnul Khatimah, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tambahnya.
Dia pun berpesan kepada seluruh kaum Muslimin untuk tetap menunjukkan diri sebagai agama yang Rahmatan Lil Al-Amin.
“Kita jaga perdamaian, dan tunjukkan bahwa tuduhan Teroris yang disematkan kepada Islam selama ini salah alamat,” tegasnya. []