MAKASSAR –Pimpinan Pusat Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (PP LIDMI) menggelar Simposium Kebangsaan dengan mengangkat tema “Apa Kabar Indonesia Hari Ini? Perspektif Politik, Sosial, Ekonomi, Hukum, Agama, dan HAM”. Kegiatan sedianya akan dilaksanakan melalui daring Zoom Meeting, Jumat (10/09/2021) mendatang pukul 19.30 WIB.
Seperti halnya webinar nasional pada awal tahun, LIDMI menghadirkan berbagai tokoh nasional dan para pakar di bidang masing-masing untuk menguraikan ide dan gagasannya dalam suasana yang akademis. Kegiatan kali ini mengusung format simposium dan dihadiri oleh 8 pembicara diantaranya Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo (Panglima TNI 2015-2017, Presidium KAMI), Dr.Hidayat Nur Wahid, Lc., M.A dan Dr.H.Syariefuddin Hasan, M.M., M.B.A (Wakil Ketua MPR RI), Prof. Denny Indrayana, S.H.,L.LM., Ph.D (Wamenkumham 2011-2014), H. Tamsil Linrung (Anggota DPD RI), Dr.K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A (Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Pusat), Hanta Yuda AR (Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia), dan Prof. Dr. Abdul Hamid Habbe, S.E., M.Si (Pakar Ekonomi Universitas Hasanuddin).
Sebagaimana diketahui, selama dua tahun terakhir ini Indonesia mengalami berbagai masalah yang luar biasa. Pandemi yang tidak kunjung selesai mengakibatkan krisis yang berkepanjangan pada berbagai sektor primer.
Dari aspek politik pemerintah, berita terbaru menyebutkan kekuatan partai koalisi pemerintah yang kini semakin mendominasi parlemen setelah Partai Amanat Nasional (PAN) resmi menyatakan bergabung.
Kini partai oposisi di parlemen hanya tersisa dua yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Selebihnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PAN merupakan partai koalisi pemerintah. Hal ini semakin menunjukkan ketidaksensitifitasan Pemerintah dengan adanya wacana amandemen UUD ditengah pandemi Covid 19 yang masih melanda.
“Menjadi keniscayaan untuk terus mengawal laju pemerintahan, manakalah sistem check and balances yang diciptakan oleh sistem tidak berjalan dengan baik, apalagi parlemen hari ini telah 81 persen lebih dikuasasi oleh pemerintah, yang menjadikan kontrol terbit menjadi agak melemah, sehingga, mahasiswa dan pemuda sebagai kaum intelek dan pembaharu dalam masyarakat harus menyalakan perannya dan sensitivitasnya untuk menjadi penyeimbang pemerintah non parlementer,” ujar Asrullah sebagai Ketua Departemen Humas dan Jaringan PP LIDMI.
Sementara itu, Panitia Pelaksana Andi Muhammad Shalihin menjelaskan bahwa tema ini sangat penting untuk dibahas. Kondisi bangsa saat ini mengharuskan kita untuk melakukan banyak refleksi dan mencari solusi yang terbaik.
“Berbagai permasalahan bangsa saat ini harus dibicarakan. Sangat miris melihat begitu banyaknya kejadian tak bermoral di masa sulit seperti ini. Dari aspek hukum dan HAM misalnya, kejadian korupsi yang terjadi berulang kali mengesankan karakter bangsa yang belum mengedepankan filosofi Pancasila dengan baik. Semoga para tokoh bangsa yang dihadirkan dapat memberi pencerahan mengenai langkah kita kedepan sebagai anak bangsa,” pungkasnya. []