MAKASSAR – toko roti cokelat ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Chocolicous Indonesia, kini menjadi buah bibir.
Tak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Terbukti dengan adanya pemberitaan media asing yang ikut menyorot kebijakan perusahaan milik kaum Muslimin asal Kota Makassar, yang menolak ucapan Natal.
Menjadi viral di media sosial, justru banyak warga di luar Kota Makassar yang ingin memesan dan mengaku penasaran akan sensasi rasa kue Chocolicius.
“Jadi penasaran, ada tidak, ya, di Surabaya,” kata Anggie melalui akun Facebook.
Titipan pesanan juga diterima Ustad Rapung Samuddin, salah seorang pengajar di Ma’had Al Birr Universitas Muhammadiyah Makassar.
Di grup percakapan aplikasi WhatsApp, banyak yang menitip pesanan kepada penulis produktif itu.
Sebelumnya, Chocolicous dibully habis-habisan di media sosial. Ironisnya, bahan bullyan diarahkan ke ranah yang bernuansa SARA.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Muslim Makassar pun melayangkan somasi ke sejumlah pemilik akun Facebook yang turut mencemooh dan terkesan memojokkan pihak Chocolicous, termasuk pemilik akun Facebook Vienna Effendy, yang sempat diancam akan dipolisikan.
Walhasil, bullyan kepada Chocolicous pun terhenti. Bahkan, rate di media sosialnya melonjak drastis.
Owner Chocolicous Indonesia, Muhammad Rusmin menyampaikan salam hormat kepada seluruh pihak yang telah mendoakan dan mendukung keberadaan perusahaannya.
“Dari hati yang tulus, teriring doa untuk saudaraku penuh cinta kepada Allah.
Semoga Allah Yang Maha Kuat dan Perkasa senantiasa menjaga kita semua. Rahmat dan taufiqNya hingga ajal menjemput senantiasa tercurah. Aamiin, ya, Rabb,” ujar Rusmin.
Editor: Rustam Hafid