MAKASSAR – Belasan pemuda yang berasal dari beberapa komunitas sosial membentuk forum anti Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) dengan nama Gerakan Penyelamat Generasi Bangsa Say No to LGBT, di After Cafe, Jalan Sultan Alauddin Manunruki No. 88 C, Jum’at (29/12) malam.
Didalamnya tergabung beberapa komunitas sosial kemasyarakatan antara lain Komunitas Peduli Generasi Makassar, Pengurus Daerah Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia kota Makassar (PD LIDMI Makassar), dan beberapa kelompok pemuda lainnya.
Acara yang digagas oleh Husein ini berawal dari inisiatif keresahan beliau dan beberapa teman lainnya yang melihat bahwa LGBT sudah terang-terangan di Makassar.
“Di beberapa tempat di kota Makassar, seperti Pantai Losari, Panaikkang dan Mall-mall, mereka (LGBT) telah menampakkan diri. Sedangkan LGBT ini merupakan penyakit yang dapat mengancam dan merusak anak-anak kita, generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Lanjut pria 3 anak ini ketika ditanya menjelaskan Gerakan Penyelamat Generasi Bangsa Say no to LGBT akan melaksanakan beberapa kegiatan untuk membendung semua itu, diantaranya karena LGBT ini masih belum ada payung hukumnya yang dapat mempidanakan para pelaku. Maka langkah yang dapat dilakukan sementara adalah langkah persuasif sosialisasi secara umum ke masyarakat.
“Akan ada penyebaran semacam sticker atau brosur berisi tentang sejarah LGBT di Indonesia, dalil haramnya, contoh kasus dilapangan, penjelasan ahli dibidangnya, dan lain-lain,” paparnya lebih jelas.
Hal senada diungkapkan pula oleh Yusman Dayandi selaku Staff Hubungan Masyarakat (Humas) PD LIDMI Makassar. Menurutnya, gerakan LGBT telah hadir di kota metropolitan ini yang tentunya salah satu target utamanya adalah pemuda.
“Apalagi kemarin ada seminar yang mengungkap bahwa 80% LGBT di Makassar adalah mahasiswa, maka LIDMI Makassar hadir di forum ini sebagai jangkar anti LGBT untuk wilayah kampus,” ungkapnya.
Akhir pertemuan yang dihadiri 17 orang dari berbagai kalangan ini yakni membentuk struktur kepengurusan dan menunjuk Husein sebagai ketua Umum gerakan tersebut serta beberapa pengurus inti lainnya, seperti Wakil ketua umum, sekretaris, bendahara, divisi media, divisi aksi, divisi humas, dan beberapa divisi lain yang dapat mendukung gerakan Say no to LGBT tersebut.
Sampai saat ini komunitas yang baru dibentuk tersebut sudah memiliki anggota sekitar 130 orang yang terdaftar di grup WhatsApp Anti LGBT. (*rh)
Sangat setuju dengan adanya komunitas ini
Asik,sy mendukung gerakan ini utk menghapus LGBT di Makassar